Jumat, Juni 25, 2010

Berita dari Masjid Nabawi

Harap baca dengan seksama coba pahami dengan baik.ini penting disebarluaskan ke teman2 muslim yang lain bukan ancamannya tetapi kabarnya. yang sangat penting
Wallahu'alam bishawab.

-KESAKSIAN AYI T. NURHAYATI-
Assalamu'alaikum wr. wb
Ketiga kalinya saya menerima Email Berita dari
Masjid Nabawi ini.
Pada saat menerima Email 'Berita dari Masjid Nabawi' pertama
(kira-kira 2 tahun yll) saya tidak merespon
Surat tersebut, dan memang tidak ada kejadian luar biasa terjadi. Hanya pernah terjadi sekeluarga mengalami sakit yang sama silih berganti,itu terjadi hingga 2 - 3 kali.
(saya pikir ach sakit flu biasa)

Kemudian Berita dari Masjid Nabawi yang ke 2, saya terima sekitar Akhir tahun 2002 melalui sebuah milist dan kembali saya tidak merespon dengan baik email tersebut, bahkan mengkritisi Berita Dari Masjid Nabawi;percaya kepada surat itu bisa menjadi syirik karena baik dan buruk kejadian yang kita alami ada ditangan Allah SWT.

Kejadian aneh pertama terjadi : Adaorang yang mengumpat membaca coment saya. Dalam hati timbul tanda tanya : 'Wah hebat juga tuh Surat , baru dikomentari gitu aja udah diumpat dan diomeli orang yang nggak dikenal' beberapa waktu kemudian musibah finansial menimpa, saya kehilangan beberapa pekerjaan.dalam hati saya ragu, apa ini seperti yang disebutkan dalam
Berita dari Masjid Nabawi tsb, yakni :
'Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya'

malam ini saya menerima kembali Berita dari Masjid Nabawi yang ke 3.Saya baca dengan seksama berita tsb. Bagus juga isinya, mengajak pada kebaikan dan menjauhi kemungkaran.Kenapa tidak saya sampaikan kepada yang lain? Yang jelas merupakan amal yang baik telah menyampaikan berita ajakan kepada kebaikan, selebihnya Wallahualam.Allah- lah yang mengetahui segala kejadian.Semoga Berkah dan Rahmat Allah SWT senantiasa berlimpah kepada kita semua.

BERITA DARI MASJID NABAWI.BERITA PENTING.BERITA UNTUK UMMAT ISLAM DISELURUH DUNIA.

SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI SAUDI ARABIA :

'AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD
SAW' WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU DI MESJID NABAWI SAUDI ARABIA .

Pada malam tatkala hamba membaca Al'Quran di makam Rasulullah, dan Hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, 'didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya

2. Orang kaya yang mampu, tidak lagi menimbangkan rasa belas kasih kepada orang miskin.

3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan
tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka mampu melaksanakan.

4. Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT.

Demikian pesan Rasulullah kepada hamba,oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :

- Bersalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW.
- Janganlah bermalas-san sholat 5 waktu.
- Bershadaqoh dan berzakatlah segera, santuni anak yatim piatu.
- puasalah di bulan ramadhan dan jika mampu tunaikan ibadah haji.

PERHATIAN :
siapa yang membaca surat ini hendaklah menyalinnya,sampaikan pada orang lain yang beriman pada hari kiamat.Hari kiamat akan tiba dan batu bintang akan terbit, Al'Quran akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala, saat itulah manusia akan panik. akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa.

Barang siapa yang menyebarkan suratini 20 lembar dan disebarkan kepada teman/ rekan atau Masyarakat Islam sekitarnya, maka percayalah anda akan memperoleh setelah
dua minggu kemudian. Telah terbukti pada pengusaha diBandung , setelah membaca dan menyalinnya juga menyebarkan 20 lembar,dalam waktu 2 minggu kemudian, dia mendapat keuntungan yang luar biasa besarnya.

Sedang terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang
suratini, Dia mendapat musibah yang besar: kehilangan sesuatu
harta/benda yang sangat dicintai dan disayangi.Perlu diingat kalau sengaja tidak memberitahukan suratini kepada orang lain, maka tunggulah nasib yang akan anda alami, dan jangan menyesal bila mendapat bencana atau kerugian yang sangat besar.

Namun, jika Anda menyalin/mengcopyny dan menyebarkannya kepada orang lain,akan mendapatkan keuntungan besar,rezeki yang tiada disangka.

Surat ini ditulis S.T. STAVIA sejak itu surat menjelajah
dunia,dan akhirnya sampai kepada Anda.
Percayalah beberapa hari lagi suatu akan datang kepada Anda dan
keluarga,

KEJADIAN YANG TELAH TERBUKTI !
1. Tn.Mustafa mantan menteri Nasabah Malaysia,dipecat
dari jabatannya karena beliau lupa,kemudian ingat suratini, lalu beliau menyalinnya
dan Menyebarkannya sebanyak 20 lembar.
dilantik kembali menjadi menteri Kabinet.
2. Tn.Gojali mantan menteri Malaysia menerima surat
ini,
kemudian menyalinnya sebanyak 20 lembar dan
menyebarkannya,beberapa hari kemudian mendapat keuntungan yang luar biasa. Dengan kejadian tsb
sebagai bukti,saya sarankan agar Anda
tidak merahasiakannya,segeralah menyebarkannya untuk teman atau rekan
Anda.
Tunggu kabar baik dalam waktu dua minggu setelah Anda
menyebarkan. Allah SWT meridho'i niat baik Anda, selamat
bertugasdan berkarya.
Salam,
PENJAGA MAKAM RASULULLAH SAW

Rabu, Juni 09, 2010

Hidup Mulia dengan "Cinta"

Cinta adalah kekuatan
Yang Mampu Mengubah Duri Menjadi Mawar
Mengubah Cuka Menjadi Anggur
Mengubah Malang Menjadi Beruntung
Mengubah Sedih Menjadi Riang
.............................................
Mengubah Iblis Menjadi Malaikat
Mengubah Sakit Menjadi Sehat
Mengubah Kikir Menjadi Dermawan
Mengubah Kandang Menjadi Taman
Mengubah Penjara Jadi Istana


BAGI siapa saja yang pernah membaca novel, ataupun menonton film Ketika Cinta Bertasbih beberapa waktu lalu, tentu tidak akan asing lagi dengan puisi cinta di atas. Puisi tersebut menggambarkan betapa uniknya cinta. Untuk mendefinisikannya, sungguh sangat sukar. Kurang dan lebih, bait-bait tersebut telah menggambarkan akan hakekat cinta.

Ya, begitulah cinta. Ia mampu mengubah pandangan seseorang dari buruk menjadi baik, benci jadi sayang, sebagaimana terlukis dari bait-bait puisi di atas.

Dalam pandangan Islam, cinta adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada anak manusia. Firmannya, “Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah dan ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.” (surat Al-Imron: 14).

Karena cinta adalah penganugerahan, kita harus menyelaraskan ‘iramanya’ sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh sang-penganugerah cinta, yaitu Allah. kalau tidak, alih-alih cinta itu akan mengubah kandang menjadi taman, tapi justru ia akan membuat kita terpenjara dalam kandang itu sendiri.

Kisah perjalanan cinta keturunan pertama Nabiullah Adam a.s, Qobil, telah memberikan kita pelajaran yang sangat gamblang. Betapa cinta itu bisa mematikan mata hati. “Love is blind,” kata orang Inggris. Karena buta, akibatnya apapun atau siapapun, akan dianggap musuh, ketika mencoba menghalangi langkah-langkahnya dalam merengkuh pujaan hati.

Coba perhatikan, siapakah Habil itu? Beliau tidak lain adalah adik kandung dari Qobil sendiri. Tapi karena menganggap Habil sebagai hambatan bagi dirinya untuk menikah dengan kembarannya sendiri, yang secara fisik lebih memukau dari pada kembarannya Habil yang dijodohkan dengannya, maka, Habil akhirnya dimusnahkan dari permukaan bumi. Inilah kisah pembunuhan pertama Bani Adam, yang sebenarnya sempat dikhawatirkan oleh para Malaikat. Dan salah satu di antara penyebab terjadinya pembunuhan tersebut adalah masalah cinta.

Sekarang coba kita tarik permasalahan di atas dengan kontek kekinian. Sepertinya, problem cinta yang menimbulkan mafsadat macam Qobil, tengah merambat di sekitar kita. Cinta tidak lagi menjelma menjadi kekuatan yang mampu mengubah lawan menjadi kawan, kikir menjadi dermawan, dan selain sebagainya. Yang terjadi saat ini justru sebaliknya, cinta justru melahirkan permusuhan, kekikiran, kebobrokan moral, keangkuhan, dan lain-lain.

Lihatlah, bukankah wabah korupsi di negeri ini terjadi karena dilandasi rasa cinta terhadap harta yang salah (berlebihan)? Mereka (para koruptor) telah tergila-gila pada harta benda, sehingga mematikan mata hati mereka. Hak rakyat yang harusnya mereka nikmati, justru mandek di kantong mereka. Padahal jelas, perbuatan macam ini sangat tidak diperkenankan.

Terhadap kasus-kasus yang lain, seperti zina, perselingkuhan, suap, judi, mencuri, pun tidak lepas dari landasan yang serupa. Memang benar, ”love is blind”.

Tauladan Yusuf a.s

Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur segalanya, termasuk masalah cinta dengan begitu indah, sehingga, ia tidak menjerumuskan pemiliknya kepada kebinasaan, sebagaimana telah digambarkan di atas. Dalam Al-Quran, terdapat sosok suri tauladan bagi kita, yang mampu mengelola cintanya dengan benar, sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Beliau adalah Nabiullah Yusuf ‘Alaihissalam.

Dari sekian banyak kisah Nabi yang tertera dalam Al-Quran, kisah Nabi Yusuf merupakan kisah yang paling unik, sebab kisahnya memiliki ‘page’ tersendiri dalam Al-Quran, yang berbeda dengan para nabi yang lain. Tengoklah surat Yusuf, yang secara keseluruhan mengisahkan tentang beliau, mulai dari awal surat, hingga akhirnya. Hal ini tentu saja, karena di dalam diri beliau terkandung uswah hasanah, yang sangat penting, yang harus kita teladani. Dan salah satu di antara perilaku terpuji tersebut adalah tauladan cinta yang mengiringi perjalanan hidup beliau.

Yusuf adalah sosok pemuda yang elok rupanya, lagi berbudi pekerti luhur. Karena ketampanan parasnya ini, tak sedikit wanita yang tertarik untuk menaklukkan hatinya, tak terkecuali Zulaikha, istri majikan beliau. Namun, karena kesucian hatinya, dan kemurnian cintanya, sekuat apapun Zulaikha merayu, tetap beliau berpegang teguh untuk tidak mencemari kesucian cinta beliau.

Bahkan, pada puncaknya, Yusuf lebih memilih untuk dipenjara, dari pada harus mengikuti rayuan istri-istri pembesar saat itu. Ucap beliau yang diabadikan dalam Al-Quran, ”Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku cintai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Kau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk mengikuti ajakan mereka dan aku termasuk orang yang bodoh. (Yusuf : 33).

Pilihan hidup macam ini tidak serta merta menghinakan Nabi Yusuf. Yang terjadi justru sebaliknya, diliputi dengan kemuliaan dan keagungan. Dan itu terjadi, setelah para perempuan (yang pernah merayu beliau), mengakui kesalahan mereka di depan raja, dan memuji keteguhan hati Yusuf untuk tidak tunduk pada kehendak mereka.

Allah berfirman, ”Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), ”bagaimana keadaanmu ketika kalian menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?” Mereka berkata, ”Maha Sempurna Allah, kami tidak mengetahui keburukan dari dirinya.” istri Al-Aziz berkata, ”sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan dia termasuk orang yang benar” (Yusuf : 51)

Dan dari penjelasan para wanita ini, raja mengangkat yusuf menjadi salah satu pegawai di kerajaannya. Dia berkata, ”bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) ke padaku.” Ketika Raja telah bercakap-cakap dengannya, dia (raja) berkata, ”sungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya” (Yusuf : 54)

Subhanallah, lihatlah bukti sejarah, betapa cinta yang suci telah memberikan anugerah yang baik bagi perjalanan Yusuf. Cinta macam ini bukanlah cinta buta, yang mampu membutakan mata hati. Cinta model inilah yang telah melahirkan kekuatan, yang mampu mengubah kandang menjadi taman, penjara menjadi istana. Pertanyaannya, bagaimana membangun cinta yang demikian?

Cinta Suci, itu berhirarki

Cinta dalam Islam adalah salah satu syarat dari keimanan seorang. Tidaklah termasuk orang yang beriman, apa bila ia tidak memiliki rasa cinta, terlebih terhadap sesama mukmin. Sabda Rasulullah, ”Tidaklah beriman di antara kalian hingga mencintai saudaranya, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (Al-Hadits).

Terhadap harta, istri, keluarga, pun harus demikian. Namun, agar cinta tidak mengarahkan kita kepada kenistaan hidup, sebagaimana kasus-kasus di atas, maka cinta terhadap kesemuanya itu harus berada di bawah cinta kepada penganugerah cinta itu sendiri, yaitu Allah. Kenistaan tidak akan didapati, ketika cinta berjalan demikian.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa ada tiga hal yang bisa membuat seorang hamba akan merasakan manisnya keimanan, di antaranya adalah mencintai Allah di atas segalanya. Lengkapnya hadits tersebut berbunyi, ”Ada tiga hal, yang jika tiga hal itu ada pada seseorang, maka dia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu); Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; Mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah; Benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya, sebagaimana bencinya jika dicampakkan ke dalam api." (Muttafaq ‘alaih).

Hati-hati dari sepuluh perusak keIslaman kita !

Salah seorang ulama Ahlus Sunnah dari negeri Yaman, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Washabi, menulis dalam kitab beliau yang ringkas "Al-Qaulul Mufid fi Adillati At-Tauhid," sepuluh sebab yang menyebabkan batalnya keislaman seseorang. Tidak seperti batalnya jenis-jenis ibadah lain di dalam Islam yang tidak mengeluarkan seseorang dari agama, batalnya keislaman berakibat fatal kepada pelakunya di dunia dan di akhirat.

Sepuluh Pembatal Keislaman itu ialah:
1. Syirik
2. Murtad
3. Tidak mengkafirkan orang kafir
4. Meyakini kebenaran hukum thaghut
5. Membenci sunnah Rasul, meskipun diamalkan
6. Mengolok-ngolok agama
7. Sihir
8. Menolong orang kafir untuk memerangi kaum muslimin
9. Meyakini bolehnya keluar dari syariat Allah
10.Tidak mau mempelajari dan mengamalkan agama

Mari kita jadikan tulisan beliau sebagai bahan koreksi bagi kita semua, jangan sampai gara-gara kebodohan dan kelalaian kita selama ini keislaman kita sudah tidak lagi diakui Allah Ta’ala.

Jumat, Maret 19, 2010

Perlukah menolak kedatangan obama??

TIADA disangkal lagi, Barack Obama,  menjadi salah satu figur dunia saat ini. Tentu bukan saja sebagai Presiden negara superpower Amerika Serikat (AS) yang ke-44, tapi juga Obama merupakan sosok yang menarik dalam perpolitikan. Ia relatif baru dalam kancah politik, dari community organizer, state senator, terpilih menjadi senator AS, dan tiba-tiba mampu mengalahkan calon-calon presiden lainnya yang sangat senior, termasuk John McCain, dan sebelumnya sesama calon Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Tapi barangkali yang paling istimewa dari semua itu adalah sosok kepribadian Barack Obama itu sendiri, yang bagi saya sangat unik. Ia anak seorang ayah non-Amerika, warga Kenya, dan ibu keturunan Irish, menjadikan sebagai individu yang unik. Individu yang bisa bangga mewakili manusia tanpa batas ras. Bangga sebagai warga kulit hitam, African-American,  meski di AS sendiri masih dikategorikan warga yang  marginalized.

Maka terpilihnya Barack Obama menjadi Presiden AS merupakan simbol ‘empowerment’ untuk mereka yang selama ini dipersepsikan sebagai elemen masyarakat yang lemah, khususnya warga kulit hitam AS. Bahkan terpilihnya beliau ditafsirkan oleh sebagian kalangan sebagai ‘realisasi mimpi’ Dr. Martin Luther, pejuang hak-hak kesamaan sipil AS.

Bagi saya sendiri, keunikan yang dimiliki oleh Barack Obama tidak sama sekali terletak di bentuk warna kulit dan posisinya sebagai Presiden negara terkuat dunia, Amerika Serikat. Melainkan pada berbagai pemikiran dan sikap politiknya dalam kampanye, dan dalam berbagai upaya kebijakan yang ingin diambil setelah menduduki Gedung Putih. Sayangnya memang berbagai kebijakan itu tidak semudah yang dibayangkan oleh khalayak ramai. Sebuah kebijakan perlu melalui ‘pintu-pintu ketat politis’, termasuk Kongres dan Senat, sebelum disahkan oleh Presiden untuk menjadi ‘policy’.

Di antara berbagai pemikiran dan sikap Barack Obama yang unik, antara lain sebagai berikut:

Pertama, salah seorang yang menentang sejak awal penggelindingan perang Iraq oleh Presiden Goerge W. Bush. Ketika itu ia adalah State Senator dari Illinois. Sebagai ahli hukum internasional dari Harvard University,  Obama sadar betul bahwa apa yang dilakukan oleh Presiden Amerika saat itu adalah illegal dan bertentangan dengan norma-norma kesepakatan masyarakat internasional. Oleh karenanya, dia menentang dan bahkan menjadi salah satu tema utama kampanyenya.

Yang paling penting adalah, Obama telah menetapkan penarikan tentara AS dari Iraq dalam beberapa bulan ke depan, dengan melihat kepada situasi di lapangan. Bagi saya, ini juga merupakan bagian dari sikap tangggung jawab yang tidak ingin meninggalkan Iraq begitu saja. Jika ini yang dilakukan maka sudah pasti Amerika akan dicatat oleh sejarah sebagai ‘penjajah’ yang tidak bertanggung jawab.

Hasil sikap politik Barack Obama terhadap Iraq ini jauh lebih baik ketimbang hasil sikap politik pendahulunya dari Republikan. Kekerasan, pembunuhan, dan lain-lain memang masih saja terjadi, namun jauh menurun. 

Kedua, sehari setelah pelantikannya sebagai Presiden, Barack Obama langsung menandatangani sebuah ‘executive order’ untuk menutup fasilitas penjara di Guantanamo. Guantanamo telah menjadi saksi sejarah hitam dalam rangkaian sejarah negara AS dengan berbagai pelanggaran HAM, termasuk torture, yang kenyataannya AS seringkali dilihat sebagai pejuang HAM. Oleh karenanya, dengan tanpa pertimbangan apapun, Barack Obama segera memerintahkan untuk menutup dengan waktu yang jelas.

Walaupun hingga kini perintah penutupan tersebut belum sepenuhnya terealisasi karena berbagai kendala teknis, seperti penempatan ratusan penduduk Guantanamo yang masih menunggu pengadilan dan juga tentunya adanya upaya-upaya dari lawan politiknya untuk menghalanginya. Tapi keberanian dan ketegasan Barack Obama untuk menutup fasilitas itu merupakan langkah positif.

Ketiga, dan mungkin ini yang paling penting untuk disadari, bahwa pada hari kedua di Gedung Putih, Barack Obama langsung melakukan komunikasi dengan kedua pemimpin Israel dan Palestina dalam upaya mencari solusi konflik Timur Tengah. Bahkan upaya itu langsung ditindaklanjuti dengan mengangkat seorang senator sebagai utusan khusus Presiden untuk Timur Tengah.

Bagi saya pribadi, di tengah gelombang perang Iraq dan Afganistan, Barack Obama memberikan perhatian khusus terhadap konflik Timur Tengah, khususnya Israel-Palestina. Tentu sebuah gambaran bahwa Barack sadar sepenuhnya betapa konflik Palestina-Israel adalah “kanker” yang menggerogoti dunia internasional kita sekarang ini. Jika saja konflik ini bisa diselesaikan, sudah pasti akan banyak kekisruhan-kekisruhan dunia yang dapat diselesaikan.

Yang paling unik bagi saya adalah kenyataan bahwa Barack Obama terlihat ‘berani’ dalam memposisikan diri sebagai ‘mediator’ yang tidak memihak. Minimal ini terlihat dalam berbagai pernyataannya yang cenderung tidak selalu ‘menyalahkan’ Palestina, sebagaimana para pendahulunya, sementara di sisi lain melemparkan pernyataan keras kepada Israel. Padahal, kita ketahui, mengeritik Israel bisa dinilai sebagai ‘political suicide’ bagi seorang Presiden AS.

Keempat, sadar akan kritikan selama beberapa tahun terakhir terhadap Amerika dalam HAM, terutama dalam menyikapi penyiksaan terhadap tahanan atau ‘torture’, Barack Obama dengan tegas melarang semua bentuk penyiksaan yang masuk dalam kategori ‘torture’, termasuk water boarding yang pernah dilakukan kepada tahanan teroris Sheikh Khalid Mohammed, perancang (mastermind) serangan terhadap WTC.

Bagi saya pribadi, ini sebuah visi sekaligus komitmen besar. Di saat Amerika merasa dalam keadaan terancam oleh what so called ‘American haters’, Barack justeru tetap sadar akan batasan-batasan hukum. Tidak seperti pendahulunya, yang terkadang atas nama keamanan (security), hukum justru tidak dihiraukan dan bahkan cenderung dilanggar.

Kelima, di bidang ekonomi Barack Obama telah banyak mencoba untuk memodifikasi berbagai aturan yang memihak kepada kaum lemah. Program ‘bailout’-nya ditujukan untuk menyelamatkan para pekerja dari kemungkinan pemutusan kerja (lay off) besar-besaran oleh corporate (perusahaan). Ini tentunya harus dilihat sebagai bagian dari ‘peduli kaum dhu’afa’, yang menjadi bagian dari ‘personal nature’ (tabiat pribadi) Barack Obama yang pernah mengalami kehidupan kaum dhu’afa.

Contoh yang paling jelas adalah beberapa peraturan terakhir yang nampak sangat berpihak kepada pelanggan ‘credit cards’ (kartu kredit), yang biasanya terlilit oleh utang perusahaan kredit yang mematikan. Beberapa peraturan terakhir memaksa perusahaan-perusahaan kartu kredit untuk melakukan modifikasi guna tidak membebani para pelanggangnya.

Barangkali upaya terbesar yang menjadi prioritas utamanya saat ini adalah ‘health care reform’ yang mati-matian ditentang oleh Republikan. Saya sendiri menilai, penentangan itu sesungguhnya bukan dilandasi oleh kepentingan khalayak ramai, tapi kepada upaya pengganjalan kepada program prioritas Barack Obama. Dan sudah tentu tujuan akhir dari upaya penggagalan tersebut adalah menjatuhkan kredibilitas Barack di khalayak ramai. Ujung-ujungnya adalah agar masyarakat Amerika tidak lagi memilih Barack Obama untuk periode kedua tiga tahun ke depan.

Keenam,
bahwa Barack Obama memiliki komitmen demokrasi dengan menjunjung tinggi diversity manusia. Ini yang disadarinya sehingga Barack Obama tidak canggung-canggung melakukan  direct talk dengan berbagai kalangan dunia lain, termasuk dengan dunia Islam. Pesan-pesan yang disampaikan di Kairo, Mesir merupakan representasi kesadaran akan ‘inter-dependensi’ dunia saat ini. Obama sadar bahwa tak satu bangsa atau negara di dunia ini, termasuk negara superpower Amerika, bisa hidup tanpa kerjasama dengan bangsa-bangsa lain.

Sikap dan kebijakan Barack Obama ini, bagi saya pribadi, sangat bertentangan dengan pandangan dan sikap pendahulunya yang melemparkan slogan ‘with us or against us’.

Selain itu, Barack Obama sangat santun dalam mengeritik lawan-lawan politiknya, bahkan terhadap Presiden Iran sekalipun. Barack selama ini tetap memakai bahasa santun dalam mengkritisi sikap Presiden Ahmadinejad yang bersikukuh untuk mengembangkan ‘nuclear power’ di negaranya. Berbeda dengan G.W Bush yang selalu memberikan kritikan dengan ‘uncivilized manner’, termasuk pengistilahan ‘Evil Axes’ (poros syetan), dan lain-lain.

Kunjungan ke Indonesia

Menurut rencana, Presiden Barack Obama akan mengunjungi Indonesia, sebelum ke Australia, pada pertengahan Maret tahun ini. Rencana kunjungan ini, sebagaimana biasanya, akan disikapi dengan sikap yang berbeda-beda oleh masyarakat Indonesia. Tentu, berbeda pandangan adalah sesuatu yang baik. Saya yakin Barack Obama sendiri akan senang dengan adanya perbedaan pandangan di kalangan masyarakat karena itu adalah gambaran kebebasan berfikir dan demokrasi.

Akan tetapi, kalau saja saya yang ditanya, apakah kunjungan Barack Obama ke Indonesia harus mendapat sambutan penghormatan atau penolakan? Maka, dengan tegas dan terbuka akan saya katakan harusnya diterima, layaknya tamu.  Alasannya sangat sederhana. Bahwa kalau Barack Obama saja yang memimpin negara terkuat dunia –dalam berbagai skala kehidupan, dari pendidikan, ekonomi, hingga ke kekuatan militer-- ingin membangun hubungan yang baik dan sejajar dengan dunia lain, kenapa bangsa ini tidak mempergunakan ‘kesempatan’ (momentum) tersebut untuk membangun relasi yang sama dengan Amerika?

Kalaupun ada yang melihat bahwa pemerintahan Amerika saat ini belum melaksanakan secara maksimal seperti yang diharapkan oleh banyak orang di berbagai belahan dunia, seharusnya semua itu harus dilihat dengan pandangan bijak. Bijak dalam arti bahwa sebuah kebijakan politik di negara demokrasi tidak ditentukan oleh pribadi. Barack Obama bukan seorang raja, juga bukan pula seorang diktator, tapi seorang Presiden yang dikelilingi oleh berbagai kepentingan. Dalam menentukan sikap, dia tentu punya pertimbangan politis yang didasarkan kepada kemaslahatan mayoritas dan jangka panjang.

Kalaulah Obama bisa memaksakan kehendak, maka sudah pasti dia akan memaksa Israel untuk menghentikan konstruksi pemukiman di berbagai daerah Palestina. Namun ‘realita’ politisnya mengatakan bahwa apa yang bisa dilakukan saat ini adalah mengingatkan aktivitas illegal Israel di daerah Palestina.

Akhirnya, saya hanya ingin mengatakan, masanya umat ini melakukan introspeksi akan masa-masa lalu, sekaligus membuka mata lebar dan memandang jauh ke depan. Obama, yang menurut catatan penulis masih menghormati keragaman,  serta berusaha imbang dalam menyikapi berbagai konflik di dunia, harus bisa menjadi momen yang baik untuk kepentingan bangsa kita ke depan.

Sudah seharusnya umat Islam di Indonesia menjadi pemain utama. Bukan apa-apa, Obama sadar kehadirannya ke Indonesia karena kita adalah negara muslim terbesar di dunia.  Di situlah letak penting mengapa kita harus menjadi pemain efektif dalam berhubungan dengan Amerika dalam upaya-upaya menyelesaikan berbagai konflik dunia. Umat yang sehat adalah umat yang selalu positif, visioner, optimis, dan ‘solving in nature’.
Saya yakin, umat Islam Indonesia adalah umat Islam yang selalu mengedepankan pandangan positif, dan yang paling penting akan meneropong jauh ke depan perjuangan umat dalam rangka membangun dunia yang lebih bermartabat. Semoga! [New York, 8 Maret 2010/www.hidayatullah.com]

Demokrasi Bedebah: Demi Pilkada, Ulama akan Berpasangan dengan 'Artis Bom Seks'

Sukabumi (voa-islam.com) – Perilaku di panggung demokrasi tak peduli halal-haram, demi sebuah kedudukan. Dengan dalih demokrasi, seorang ulama tak lagi malu bersanding dengan artis 'bom seks' untuk mengejar jabatan duniawi.

Pemandangan ini bisa kita lihat saat ini, sesuatu yang aneh Peta politik menjelang Pilkada Kabupaten Sukabumi pada 27 Mei mendatang kian mengkristal dan menghalalkan berbagai macam cara. Aktris Ayu Azhari dikabarkan akan bersanding dengan seorang tokoh ulama, KH Dadun Amarrudien, yang kini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukabumi.
Ayu dan KH. Dadun merupakan bakal calon yang maju secara perseorangan dalam bursa kandidat PDIP. Keduanya masuk dalam nominasi bersama dengan lima bakal calon lain, yakni pasangan Hasymi Romili (mantan birokrat)–Iman Adi Nugraha (Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi), pasangan Bambang Jaya Wartawa (kapten kapal PT Ferry Persada)–Budi Widaya (kader PDIP), dan Lukas Mulyana (mantan Kepala Dispenda Kabupaten Sukabumi) yang juga maju perseorangan sebagai bakal calon bupati.

...Saya memang diarahkan untuk membangun komunikasi politik dengan Mbak Ayu Azhari. Karena itu, kami sudah melakukan satu kali pertemuan dan dalam waktu dekat kami berdua akan kembali bertemu, tutur KH Dadun Amarrudien...

Menurut KH Dadun Amarrudien, menjelang penetapan pengusungan oleh DPP PDIP, dia telah menjalin hubungan politis dengan Ayu Azhari. “Saya memang diarahkan untuk membangun komunikasi politik dengan Mbak Ayu Azhari. Karena itu, kami sudah melakukan satu kali pertemuan dan dalam waktu dekat kami berdua akan kembali bertemu untuk membahas kesiapan lebih lanjut,” tutur KH Dadun Amarrudien.
Sementara itu, kabar lain menyebutkan Ayu Azhari juga akan dipasangkan dengan Lukas Mulyana. Namun, kabar itu dibantah sepenuhnya oleh Scarpiandy, kuasa hukum Ayu Azhari. Dia menegaskan, hingga kini Ayu Azhari masih belum menetapkan calon pasangannya. Hal terpenting yang tengah dinantinya adalah keputusan DPP PDIP mengenai pengusungan.

Dia juga membantah rumor yang menyebutkan Ayu Azhari akan mundur dari pencalonan jika tidak disandingkan dengan pasangan sebelumnya pada saat melamar ke PDIP, yakni dr H Heriyanto. “Sejak awal hingga kini, Mbak Ayu belum memiliki calon pasangannya, termasuk dengan dr H Heriyanto. Perlu diakui pada awal pencalonannya, Mbak Ayu maupun dr H Heriyanto melamar secara bersamaan kepada PDIP. Namun, sebenarnya mereka mendaftar secara perseorangan,” kata Scarpiandy.

Di tempat terpisah,Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi Muhammad Zaenudin menjelaskan, dari tujuh bakal calon yang masuk dalam nominasi DPP, tiga di antaranya tidak memiliki pasangan. Antara lain, Ayu Azhari, Lukas Mulyana, dan Dadun Amarrudien. “Soal siapa dengan siapa nanti dipasangkan, itu adalah kewenangan DPP, termasuk penetapan pengusungannya,”ujar Zaenudin. (Ibnudzar/snd)

Lutfi as-Syaukani Menolak Islam dan Nabi Muhammad

Hari Rabu (17/2) ruang sidang MK dikejutkan dengan pernyataan saksi ahli yang dihadirkan oleh pemohon uji materi UU 1/PNPS/1965, Lutfi as-Syaukani yang menyatakan, bahwa kesalahan Lia Eden, sama dengan kesalahan Nabi Muhammad saat awal kemunculan Islam (detik.com, 17/2/2010).

Pernyataan ini, sebenarnya tidak mengejutkan, jika kita membaca naskah permohonan uji materi UU 1/PNPS/1965 yang diajukan oleh tim advokasi kebebasan beragama, selaku pemohon, sebagai berikut:

“Jika logika penyimpangan agama ini terus dilanjutkan, maka sesungguhnya masing-masing agama merupakan penyimpangan terhadap yang lainnya. Kristen tentu menyimpang dari Yahudi dalam banyak kasus, misalnya bolehnya memakan daging babi atau tidak khitanan dalam Kristen, sementara Yahudi melarang memakan babi dan mengharuskan khitanan. Islam pasti dalam penyimpangan nyata dari agama Kristen yang menganggap Yesus sebagai Tuhan, sementara Islam hanya menganggap Yesus sebagai Nabi. Jika ditunjuk ke dalam sejarah, maka semua agama sebetulnya muncul sebagai bentuk penyimpangan terhadap doktrin-doktrin agama tradisional sebelumnya.” (hal. 21)

Bagi Lutfi, dkk tentu Islam dianggap sebagai agama sempalan dari Kristen dan Yahudi. Karena Nabi Muhammad SAW. yang membawa Islam, maka dengan demikian beliau SAW. pun dianggap sebagai orang yang melakukan penyimpangan. Nah, pada titik ini, beliau SAW. dianggap sama statusnya dengan Lia Eden, yang melakukan penyimpangan terhadap ajaran Islam.

Kesimpulan seperti ini bukan saja ngawur, tetapi menunjukkan kebodohan Lutfi, dkk yang luar biasa. Kalau kita telusuri, kesimpulan ini salah sejak presmis pertama, yang dibangun berdasarkan asumsi yang salah, yang menyatakan bahwa Islam adalah agama sempalan dari Kristen dan Yahudi. Pertanyaan sederhananya, apa buktinya bahwa Islam merupakan sempalan dari Kristen dan Yahudi? Jelas tidak ada. Kalaulah pada bagian tertentu ada persamaan, tetapi Islam tetaplah Islam; Kristen tetap Kristen dan Yahudi juga tetap Yahudi. Menyamakan ketiganya, karena sama-sama agama samawi juga tidak tepat. Karena secara faktual, ketiganya juga berbeda.

Selain itu, baik Kristen maupun Yahudi, sebagaimana sabda Nabi, diturunkan untuk kaum tertentu, bukan untuk seluruh umat manusia. Ini jelas berbeda dengan Islam, yang merupakan risalah universal. Karena itu, masing-masing mempunyai syariah yang berbeda satu sama lain. Satu-satunya persamaan di antara ketiganya, sebelum Yahudi dan Kristen diselewengkan, adalah pada doktrin monoteistiknya, dimana baik Islam, Kristen dan Yahudi, pada awalnya hanya mengakui bahwa hanya ada satu tuhan yang berhak disembah, yaitu Allah SWT. Inilah yang ditegaskan oleh al-Qur’an:

Katakanlah: “Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”. (Q.s. Ali ‘Imran [03]: 64)

Melalui ayat ini, bisa dibuktikan, bahwa sesungguhnya Kristen dan Yahudi memang telah diselewengkan. Penyelewengan yang paling fatal adalah pada doktrin monoteistiknya, karena itu terhadap mereka al-Qur’an menyatakan Kafir: Pertama, terhadap orang Kristen yang dengan tegas menyatakan Nabi Isa –’alaihissalam—adalah Allah (Q.s. 5: 17); dan mereka yang menyatakan Allah adalah tiga dalam satu (trinitas) (Q.s. 5: 73). Juga menyatakan Kafir terhadap orang Yahudi yang menyatakan Uzair adalah anak Allah (Q.s. 9: 30). Dengan demikian, Yahudi dan Kristen jelas sama-sama telah diselewengkan.

Justru dalam konteks seperti inilah, Islam diturunkan oleh Allah kepada umat manusia, termasuk di dalamnya orang Kristen dan Yahudi. Di situlah, esensi seruan Allah dalam surat Ali ‘Imran: 64 di atas, yaitu seruan untuk mengajak mereka kembali ke pangkal jalan, dengan hanya menyembah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, termasuk tidak menjadikan rahib dan pendeta sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Seruan ini dipertegas di dalam nas al-Qur’an yang lain:

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka.” (Q.s. al-Baqarah [02]: 62)

Dengan tegas nas ini menyatakan, bahwa orang Mukmin (Islam), Yahudi, Kristen dan Shabiah, jika mereka beriman kepada Allah, Hari Kiamat dan beramal shaleh, yaitu dengan melaksanakan syariat Islam, atau dengan kata lain menjadi pemeluk Islam, maka mereka berhak mendapatkan pahala di sisi tuhan mereka. Dengan demikian, Islam adalah agama yang berbeda, bukan sempalan Kristen atau Yahudi, yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk seluruh umat manusia. Islam diturunkan justru untuk meluruskan penyimpangan yang dilakukan oleh para penganut Kristen dan Yahudi. Bukan dibalik, bahwa Nabi Muhammad dengan Islamnyalah yang menyimpang dari agama sebelumnya, yaitu Kristen dan Yahudi. Karena itu, tuduhan ini hanyalah ilusi Lutfi, dkk. Tuduhan ini juga tidak bisa dibuktikan, baik secara historis, normatif maupun empiris.

Lalu, dari mana logikanya Nabi Muhammad dengan Islam disamakan dengan Lia Eden dengan ajaran Salamullah-nya?

Pertama, Lia Eden, awalnya pemeluk Islam, kemudian menodai ajaran Islam, dengan sekte Salamullah-nya. Sementara Nabi Muhammad, sebelumnya bukan pemeluk Kristen atau Yahudi; beliau juga bukan membuat sekte baru, tetapi mendapatkan risalah baru, yang berbeda sama sekali dengan Kristen dan Yahudi, sebelumnya. Karena itu, beliau diyakini oleh umat Islam sebagai Nabi dan Rasul.

Kedua, Lia Eden, dengan sekte dan ajaran Salamullah-nya jelas untuk merusak Islam, bukan meluruskan Islam yang telah diselewengkan. Sementara Nabi Muhammad, dengan risalah Islam-nya diutus, di antaranya, untuk meluruskan penyelewengan yang dilakukan oleh kaum Kristen dan Yahudi. Bukan sebaliknya. Karena itu, pandangan Lutfi, dkk ini justru menunjukkan, bahwa mereka tidak meyakini Islam dan risalah Nabi Muhammad. Wallahu a’lam. (KH Hafidz Abdurrahman) eramuslim

Ada Sungai di dalam laut!! Subhanallah

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.


Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.


Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.

Ahmadinejad: Serangan 11/9 Sebuah Kebohongan Besar

TEHERAN - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengemukakan versi lain Serangan 11 September 2001 yang menjadi penyulut perang global melawan terorisme. Ia menyebut serangan yang meruntuhkan dua menara kembar WTC itu sebagai "Sebuah kebohongan besar".
Ahmadinejad menyatakan hal itu saat memberikan pengarahan pada para staf Kementerian Intelijen negara itu. Pernyataan meningkatkan tensi hubungan Barat-Iran yang sebelumnya memanas akibat program nuklir Iran. Negara ini tak menunjukkan tanda-tanda mengurangi aktivitas nuklirnya, terutama dalam program pengayaan uranium.
"Serangan 11 September adalah sebuah kebohongan besar dan sebuah alasan untuk perang melawan teror dan pendahuluan untuk menyerbu Afghanistan," ujar Ahmadinejad seperti dikutip oleh televisi pemerintah. Dia menyebut serangan itu sebagai hasil dari sebuah "tindakan dan skenario intelijen yang sangat rumit".
Presiden Iran pernah mempertanyakan versi resmi Amerika Serikat atas serangan 11 September sebelumnya, tapi ini adalah pertama kalinya ia memberanikan diri untuk memberi label sebagai "kebohongan besar."
Pada tahun 2007, New York menolak permintaan Ahmadinejad untuk datang ke bekas lokasi menara kembar World Trade Center saat menghadiri sebuah sidang Pereserikatan Bangsa-Bangsa. Ia uga menimbulkan kegemparan ketika ia mengatakan dalam sebuah ceramah di New York bahwa penyebab dan kondisi yang mengarah ke serangan, dan juga siapa yang merancang serangan itu, masih perlu diteliti.
Pada waktu itu, dia juga mengatakan kepada televisi pemerintah Iran, serangan itu sebagai "hasil dari salah kelola dan manajemen tak manusiawi terhadap dunia oleh Amerika Serikat". Ia juga menyebut "Washington menggunakan 11 September sebagai alasan untuk menyerang orang lain". Ia juga mempertanyakan korban tewas mencapai sekitar 3.000, sementara AS tidak pernah menerbitkan nama-nama korban. republika.co.id

Sabtu, Februari 20, 2010

Para Pengkhianat Islam

Berulangnya penjajahan atas negara-negara Islam, termasuk runtuhnya Khilafah Otsmaniyah, tak lain akibat adanya pengkhianatan. Para pengkhianat itu menyebabkan musuh dapat menguasai negeri-negeri Islam, yang luas, dan kemudian terjajah.

Kemal At-Taturk, tokoh yang sekarang diagung-agungkan menjadi ‘bapak sekulerisme’, tak lain, adalah seorang pengkhianat, yang dengan sengaja ikut menghancurkan Islam dan sistem Islam. Turki yang dibawah kekuasaan Khilafah, berubah menjadi sistem republik, dan mengubah bentuk dan jati dirinya, yang sampai sekarang menjadi sistem sekuler, yang menolak Islam.

Pasukan Tartar berhasil masuk kota Bagdad, dan menghancurkan dan membakar Bagdad, karena adanya pengkhianatan, yang dilakukan seorang pengikut Syiah, dan bersedia berkolaborasi dengan pasukan Tartar, menghancurkan Daulah Abbasiyah. Bagdad, seperti yang ada dalam kisah ‘1001 malam’, yang menggambarkan kemasyhuran kekuasaan Islam, pengaruh peradabannya, dan nilai-nilai, yang sangat mulia, pupus oleh pengkhianatan dan perang, dan menghancurkan kekuasaan Islam.

Di Semanjung Arabia, Afrika, dan Asia Selatan, dan Tengah, kekuasaan Islam, runtuh bersamaan dengan adanya penjajahan baru, yang menghancurkan sistem Islam, dan masuknya para penjajah, yang menggantikan sistem Islam dengan sistem sekuler. Kedatangan para penjajah, yang hingga kini, bukan hanya menguasai sumber daya alam, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sekulerisme, yang menjadi jangkar bagi penguasaan dan penjajahan.

Melalui nilai-nilai sekuler yang ditanamkan sebagai sebuah ideologi yang dicangkokkan ke negeri-negeri Muslim, dan menyebabkan mereka menjadi lumpuh, dan tidak memiliki lagi spirit, dan perlawanan terhadap para penjajah. Justru mereka menjadi pembela dan tulang pulung (backbone) penjajah, dan bersedia mati, membela para penjajah.

Nilai-nilai sekuler itu, tak lain, paham materialisme, yang sudah merasuk ke dalam jiwa-jiwa penduduk di negeri-negeri muslim. Sekulerisme melahirkan ketamakan terhadap materi, dan meninggalkan agama (akhirat). Maka, rakyat di negeri-negeri Islam, menjadi sangat permisive (longgar), terhadap sekulerisme (materialisme), yang merusak akal dan jiwa mereka.

Ini adalah senjata pemungkas bagi para penjajah terhadap umat Islam.

Penjajahan yang sifatnya permanen terus dijaga, dan dengan berbagai bentuk, dan diantaranya dengan menciptakan para pengkhianat yang bersedia membela kepentingan para penjajah. Politik divide at impera (memecah belah), dikalangan umat di negeri-negeri muslim, berlangsung dengan berbagai strategi, termasuk membuat propaganda, yang sistematis terhadap kelompok-kelompok yang menentang penjajah, seperti gelar ekstrim, fundamentalis, eksklusif, dan radikal. Pemberian lebel ini semakin kuat, saat usai peristiwa 11 September 2001, meledaknya gedung WTC.

AS sebagai negeri yang sekarang ini, secara terbuka menyatakan perang secara global terhadap terorisme, dan sekaligus perang terhadap kaum muslimin, yang ingin melawan penjajahan Barat dan Zionisme, seperti yang terjadi di Palestina, Irak, Kashmir, Afghanistan, Chechnya, Somalia, Sudan Selatan, telah mendapatkan lebel, sebagai musuh umat manusia, dan mendapatkan julukan ‘teroris’.

Padahal, Barat sebagai tuhannya sekulerisme, yang melakukan kejahatan, dan penjajahan, serta perbudakan, malah mendapatkan dukungan. Tindakan mereka yang sangat biadab, tak berperi kemanusiaan, tanpa mendapatkan sanksi apapun, dan bahkan mendapatkan pembenaran hanya dengan atas dasar perang melawan terorisme.

Tindakan AS yang menginvasi Irak, Afghanistan serta Palestina dengan menggunakan kekuatan militer, justru mendapatkan pembenaran dunia, yang mengatakan sebagai perang melawan terhadap terorisme. Zionis-Israel yang menginvasi Gaza mendapatkan dukungan internasional, karena memerangi teroris Hamas.

Jumlah kematian yang begitu besar dari penduduk Gaza, tak menyebabkan, Israel dapat dihukum, dan bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya. Sama seperti yang dilakukan AS terhadap Iraq dan Afghanistan. AS seakan berhak menginvasi negara lain hanya berdasarkan ‘tuduhan’ bukan bukti dan fakta.

Tapi para penjajah dapat berbuat semena-mena terhadap negeri-negeri muslim, tak lain, karena ada para pengkhianat yang bersedia menjadi kaki tangan para penjajah dan penjahat, yang kemudian tangan mereka berlumuran darah. AS dapat masuk Afghanistan, karena adanya pengkhiatan Jendral Rashid Dostum, yang bersedia menjadi kaki tangan AS. Jendral komunis yang dulunya menjadi sekutu Soviet itu, ikut menghancurkan Taliban di Afghanistan.

Di Irak ada Chalabi dan tokoh-tokoh lainnya, yang mereka mendukung invasi AS ke Irak, sampai hari ini, dan membiarkan tentara AS menjajah terhadap negeri ‘1001’ malam. Di Afghanistan, sekarang ada Hamid Karzai, yang sudah tidk populer di mata rakyatnya, tapi tetap dipelihara oleh AS. Di Palestina ada Mahmud Abbas, dan lainnya, yang bersedia melakukan apa saja untuk Zionis-Israel. Seperti juga para pengkhianat lainnya di negeri-negeri muslim, yang bersedia menghancurkan Islam dan umat Islam, demi 'tuannya' Barat, yang telah memberikan 'roti' kepada mereka.

Inilah peranan para pengkhianat di negeri-negeri mulsim. Tangan mereka berlumuran darah saudaranya. Walllahu’alam. eramuslim

Minggu, Januari 31, 2010

Andai aku seperti sirup

Tak ada yang lebih gusar melebihi makhluk Allah yang bernama gula pasir. Pemanis alami dari olahan tumbuhan tebu ini membandingkan dirinya dengan makhluk sejenisnya yang bernama sirup.

Masalahnya sederhana. Gula pasir merasa kalau selama ini dirinya tidak dihargai manusia. Dimanfaatkan, tapi dilupakan begitu saja. Walau ia sudah mengorbankan diri untuk memaniskan teh panas, tapi manusia tidak menyebut-nyebut dirinya dalam campuran teh dan gula itu. Manusia cuma menyebut, "Ini teh manis." Bukan teh gula. Apalagi teh gula pasir.

Begitu pun ketika gula pasir dicampur dengan kopi panas. Tak ada yang mengatakan campuran itu dengan ‘kopi gula pasir’. Melainkan, kopi manis. Hal yang sama ia alami ketika dirinya dicampur berbagai adonan kue dan roti.

Gula pasir merasa kalau dirinya cuma dibutuhkan, tapi kemudian dilupakan. Ia cuma disebut manakala manusia butuh. Setelah itu, tak ada penghargaan sedikit pun. Tak ada yang menghargai pengorbanannya, kesetiaannya, dan perannya yang begitu besar sehingga sesuatu menjadi manis. Berbeda sekali dengan sirup.

Dari segi eksistensi, sirup tidak hilang ketika bercampur. Warnanya masih terlihat. Manusia pun mengatakan, "Ini es sirup." Bukan es manis. Bahkan tidak jarang sebutan diikuti dengan jatidiri yang lebih lengkap, "Es sirup mangga, es sirup lemon, kokopandan," dan seterusnya.

Gula pasir pun akhirnya bilang ke sirup, "Andai aku seperti kamu."

Sosok gula pasir dan sirup merupakan pelajaran tersendiri buat mereka yang giat berbuat banyak untuk umat. Sadar atau tidak, kadang ada keinginan untuk diakui, dihargai, bahkan disebut-sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Persis seperti yang disuarakan gula pasir.

Kalau saja gula pasir paham bahwa sebuah kebaikan kian bermutu ketika tetap tersembunyi. Kalau saja gula pasir sadar bahwa setinggi apa pun sirup dihargai, toh asalnya juga dari gula pasir.

Kalau saja gula pasir mengerti bahwa sirup terbaik justru yang berasal dari gula pasir asli.

Kalau saja para penggiat kebaikan memahami kekeliruan gula pasir, tidak akan ada ungkapan, "Andai aku seperti sirup!" –wallahu’alam—

Minggu, Januari 24, 2010

Waspadalah Saudaraku

Waspadalah saudaraku, banyak fitnah di dunia ini. Contohnya fitnah dan celaan terhadap islam. Telah dilakukan oleh kaum kafir laknatullah, janganlah kalian wahai saudaraku terpengaruh dan janganlah engkau sekali-kali mengunjungi situs fitnah yang ada di internet,,,

Fitnah kaum kafir tidak akan hilang sampai kapanpun. Kita kobarkan semangat islamiyah kuatkan iman kita janganlah kalian terpengaruh perkataan mereka,,,,

Allahuakbar,, allahuakbar,,,,

Lailahailallah

Selasa, Januari 19, 2010

Misteri Angka 30 di Pentagon

Ketika datang serangan udara terhadap Taliban, ada sesuatu tentang nomor 30.

Menurut Security Crank, dari semua serangan yang telah dilancarkan AS terhadap Taliban di Afghanistan dan Pakistan, telah melahirkan sebuah pola yang “menakjubkan”: Tampaknya hampir setiap kali serangan udara dilancarkan, semua media massa melaporkan sebanyak 30 Taliban tewas.

Moon of Alabama juga mengungkapkan argumen serupa. Security Crank mengumpulkan sampai 12 berita terkait laporan insiden serangan udara yang terpisah sejak awal tahun, di mana jumlah korban pejuang adalah tetap 30. Bukan 29, bukan 31. Tiga puluh.

Apa artinya ini? Security Crank menganjurkan bahwa jangan percaya terhadap angka-angka. The Times melaporkan: dalam kalkulus mengerikan yang dikenal sebagai "perkiraan kerusakan kolateral," komandan militer dan pengacara-pengacara AS sering bekerja bersama-sama dalam proyek serangan militer. Tidak banyak yang tahu tentang cara kerjanya, tetapi pada tahun 2007, Marc Garlasco, mantan pejabat tinggi Pentagon, mengatakan kepada majalah Salon bahwa pada tahun 2003, "nomor ajaib itu 30."

Itu berarti bahwa jika sebuah serangan selalu ditujukan untuk membunuh lebih dari 30 warga sipil, dan hal itu sekaligus membutuhkan persetujuan eksplisit dari Menteri Pertahanan Donald H. Rumsfeld atau Presiden George W. Bush (ketika masih berkuasa).

Carpentier berpendapat bahwa 30 tetap merupakan nomor korban sihir Pentagon sampai hari ini, dan menunjukkan bahwa angka korban dilebih-lebihkan sehingga mereka "dapat diterima" oleh publik. "Kalkulus ini menunjukkan bahwa berapa banyak kematian rata-rata, telah terbawa dalam pemerintahan Bush kepada Obama.” tulisnya.

Tapi argumen Carpentier memunculkan banyak pertanyaan. Era kebijakan Rumsfeld menetapkan korban diterapkan pada warga sipil, bukan korban pejuang Taliban. Apapun itu, tentu saja, itu semua hanya spekulasi. Selama pejabat militer bersikeras bahwa serangan udara akan tetap menghabisi 30 pejuang Taliban tepat pada satu waktu.

29, 30, 31, mereka semua adalah orang-orang Islam yang belum tentu sama sekali tak berdosa. (sa/bfme)

Tarbiyah

Pertanyaan apakah kita sudah tarbiyah atau belum dapat dijawab dengan berbagai jawaban. Kita dapat mengiyakannya dengan berbagai alasan formal. Alasan formal yang kerap menggoda untuk kita munculkan adalah:

a. kita telah tarbiyah, karena kita telah memiliki murabbi,

b. kita telah tarbiyah, karena kita telah memiliki liqa’ pekanan,

c. kita telah tarbiyah, karena kita telah mendapatkan materi yang berkelanjutan.

Benarkah kita telah tarbiyah karena alasan-alasan tersebut di atas? Benarkah sesungguhnya kita telah tarbiyah dengan ’sekadar’ memiliki murabbi? Apakah dengan ’sekadar’ memiliki liqa’ pekanan dan menerima materi tarbiyah, kita telah tarbiyah? Adakah parameter yang lebih dapat dipertanggungjawabkan pada masa depan kita dan tentu saja dapat dipertanggungjawabkan pula di hadapan Allah Swt.?


Visi adalah ide tentang hasil yang dinilai dan dijadikan motivasi kerja suatu tim. Ada dua kata kunci dari deskripsi ini, yaitu

a. visi adalah hasil yang nanti akan menjadi standar penilaian,

b. visi adalah sesuatu yang memotivasi tim dalam bekerja.


Bila disandingkan dengan konsep sederhana tentang visi tersebut di atas, visi tarbiyah adalah ide tentang hasil yang diharapkan dari proses tarbiyah serta sesuatu yang memotivasi tim tarbiyah dalam bekerja. Dari konsepsi sederhana tentang visi di atas, tarbiyah sejatinya mengharapkan suatu hasil yang spesifik dibanding bila diproses dengan selain tarbiyah maupun bila tidak diproses. Hasil spesifik itulah yang kemudian disebut dengan visi tarbiyah.

Visi tarbiyah diformulasikan sebagai berikut,

a. Tarbiyah menjadikan seseorang menjadi seorang da’i yang produktif dan mampu menanggung beban dakwah.

b. Tarbiyah menjadikan seseorang menjadi pribadi yang memiliki wawasan ilmiah dengan berbagai ilmu pengetahuan.

c. Tarbiyah mendukung potensi setiap orang demi mendukung dan mewujudkan cita-cita secepat mungkin.

Paparan tersebut di atas menunjukkan bahwa impian (hasil yang diharapkan) tarbiyah tidak berhenti pada aspek-aspek formal semata. Sebaliknya, visi tarbiyah melompati aspek formal dan menyentuh aspek substantif dalam tarbiyah. Sesungguhnya, lebih penting untuk menjawab pertanyaan ’sudahkah kita tarbiyah?’ dengan jawaban substantif daripada aspek formal.
Untuk memberikannya pada aspek substantif, perlu didefinisikan apa yang menjadi nilai substantif tarbiyah. Dengannya, kita dapat lebih bertanggung jawab dalam menjawab pertanyaan ’sudahkah kita tarbiyah’ tersebut. Tentu saja-sekali lagi pendefinisian nilai substantif ini tidak dalam rangka menafikan aspek formal tarbiyah.
Ada banyak ayat dalam Al-Quran yang memakai kata rabb atau ar-rabb. Rabb adalah nama Allah dalam makna sebagai pendidik dan pemberi perhatian. Materi rububiyatullah kita ‘mengajarkan’ tentang peran Allah dalam menciptakan alam semesta, memberinya rezeki, dan sekaligus menguasainya. Abdurrahman An-Nahlawi menjelaskan tiga akar kata untuk tarbiyah, yaitu sebagai berikut.

a. Raba-yarbu yang bermakna bertambah dan berkembang.

b. Rabiya-yarba yang bermakna tumbuh dan berkembang.

c. Rabba-yarubbu yang bermakna memperbaiki, mengurusi, mengatur, menjaga, dan memerhatikan.

Imam Baidhawi menyebutkan bahwa kata ar-rabb memiliki makna tarbiyah yang artinya menyampaikan sesuatu hingga mencapai kesempurnaannya setahap demi setahap. Tarbiyah adalah sebuah proses yang menumbuhkan sesuatu setahap demi setahap hingga mencapai batas kesempurnaannya. Berdasarkan makna tumbuh dan kembang tersebut, Abdurrahman Al-Bani mengambil empat unsur penting dalam pendidikan,

a. menjaga dan memelihara fitrah objek didik,

b. mengembangkan bakat dan potensi objek didik sesuai dengan kekhasan masing-masing,

c. mengarahkan potensi dan bakat tersebut agar mencapai kebaikan dan kesempurnaan, dan

d. dilakukan secara bertahap.

Satu hal yang dirasakan sangat menonjol dalam beberapa makna tarbiyah di atas adalah tentang pemberdayaan, memperbaiki, menjaga, menumbuhkan, memberi penekanan pada kekhasan personal, dan kesemuanya dilakukan secara bertahap. Tarbiyah dilakukan sesuai tahap-tahap demi sebuah proses pemberdayaan, perbaikan, penjagaan, penumbuhan, dan penguatan karakter. Tahapan tarbiyah dilakukan dengan sebuah jaminan bahwa akan terjadi pemberdayaan, perbaikan, penjagaan, penumbuhan, dan penguatan karakter; bukan sebuah proses yang mekanis dan berdasarkan urutan. Apakah kita tarbiyah jika semakin tarbiyah justru kita semakin tidak berdaya, semakin hilang karakter positifnya, semakin buruk akhlak dan etosnya, serta semakin kerdil jiwa dan pemikirannya? Sudahkah kita tarbiyah bila hal-hal tersebut terjadi?

baca selengkapnya di :

http://beranda.blogsome.com/2007/06/14/apakah-kita-sudah-tarbiyah/

Hermeneutika Membahayakan Akidah Umat

Belum pernah Orientalis mengatakan, Al-Quran merupakan perangkap Quraisy. Tapi “murid-muridnya” di Indonesia sudah berani mengatakannya

Hidayatullah.com—Hermeneutika sangat berbahaya bagi akidah umat Islam. Hermeneutika ini muncul dan hadir sebagai virus ketika paham liberalisme di Indonesia mulai disosialisasikan oleh beberapa alumnus McGill University di kalangan IAIN.

Mereka secara sengaja, melalui berbagai upaya yang dilakukan secara ilmiah, sangat ingin menyeret umat Islam untuk memahami Al-Quran dengan konsep dan metodologi interpretasi teks yang telah digunakan Barat untuk memahami Bibel.

Demikian disampaikan peneliti dari Institute for the Study of Islamic Thought & Civilization (INSISTS) Jakarta, Dr. Adian Husaini, hari Ahad (17/1), pada “Workshop Tafsir dan Hermeneutika” selama satu hari penuh.

Acara yang bertempat di Masjid Abu Bakar Al-Shidiq Ponpes Husnyain, Jl. Lapan Pekayon No. 25 Jakarta Timur, ini juga menghadirkan nara sumber ahli INSISTS lainnya, yakni Nirwan Syafrin, MA, Henri Shalahudin, MA, dan Fahmi Salim, MA.

“Liberalisme berkembang pesat di Indonesia sejak kehadiran kafilah yang telah menyelesaikan studinya di McGill University dengan embel-embel gelar dan pengakuan ahli Islam dari Barat. Mereka inilah yang telah mengubah orientasi dan kurikulum IAIN di Indonesia,” jelasnya.

Perubahan yang mereka lakukan bukan sekedar perubahan biasa, tetapi dekonstruksi dan desakralisasi terhadap Al-Quran. Adian memberikan contoh dengan diberlakukannya mata kuliah hermeneutika sebagai mata kuliah wajib di beberapa kampus UIN atau IAIN.

“Tujuan mata kuliah hermeneutika dan semiotika di Program Studi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan ilmu hermeneutika dan semiotika terhadap kajian Al-Quran dan Hadits”.

Akibat dari itu, muncullah berbagai tulisan dalam bentuk jurnal, buku, dan makalah yang meragukan Al-Quran, yang justru ditulis oleh umat Islam sendiri. Hal ini tentu bukan masalah sederhana, sebab hermeneutika merupakan kajian tafsir Bible yang dilandasi oleh paham relativisme yang berkembang di Barat, yang sesungguhnya tidak cocok dengan Islam. Tidak saja itu, hermeneutika mengajak umat Islam untuk menyamakan Al-Quran layaknya buku-buku karangan manusia, bahkan meyakini bahwa Al-Quran bukan kalamullah.

Dalam kesempatan itu, Dr. Adian Husaini, membawa sebuah buku yang ditulis oleh pengasong-pengasong liberal Indonesia, seperti Abdul Muksith Ghazali, Luthfie Al Syaukani, dan Ulil Absar Abdallah. Di antara buku yang dijadikan contoh adalah “Metodologi Studi Al-Qur’an” diterbitkan Gramedia pada tahun 2009 dan dilengkapi dengan kata pengantar Prof. Dr. Nasarudin Umar dari Departemen Agama.

Menurutnya, buku tersebut sangat berani dan terang sekali menyerang Islam. “Buku ini (sambil mengangkat buku tersebut), tidak saja berbalik 180 derajat dari kebenaran Islam, tapi berbalik 1000 derajat, bahkan lebih besar lagi,” tegasnya.

Keberhasilan Orientalis

Sementara Nirwan Syafrin, dalam paparannya menjelaskan, hermeneutika telah berhasil memecah belah kaum intelektual Muslim Indonesia. Baginya demam hermeneutika yang melanda intelektual muda Muslim di Indonesia dan menyulut perdebatan dan perselisihan di kalangan internal umat, merupakan satu keberhasilan “politik adu domba” kaum Orientalis yang merupakan produk kekuasaan Barat yang liberal.

“Sekarang Orientalis tinggal melihat aksi-aksi para muridnya yang pernah dididiknya terdahulu. Bahkan murid-murid Orientalis ini jauh lebih vulgar daripada Orientalis sendiri. Saya belum menemukan Orientalis yang mengatakan atau menulis bahwa Al-Quran merupakan perangkap Quraisy . Tapi kaum liberal di Indonesia dengan tanpa dosa mereka berani menuliskan dan mensosialisasikan pemikiran tersebut,” ungkapnya.

Dengan hermeneutika maka tujuan ideal sekularisme dapat terwujud. Karena umat telah bergeser dari meyakini Al-Quran sebagai kalam Allah, menjadi sebuah tulisan yang tak bernilai, kecuali seperti buku-buku pada umumnya. Selain itu secara konsep sekularisme tidak saja menghendaki pemisahan agama dari negara, tetapi mencabut manusia dari fitrah kehambaannya dengan meninggalkan Islam sebagai jalan hidup.

“Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hermeneutika menjadi program strategis jangka panjang pencapaian tujuan-tujuan liberalisme di Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai Muslim tidak saja perlu menghafal Al-Quran, tetapi juga memahami dan menjalankannya secara benar, sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan sahabat serta para ulama yang tsiqah. Kita sama sekali tidak memerlukan hermeneutika untuk memahami Al-Quran ataupun untuk menjawab tantangan zaman,” terang Adian beberapa saat sebelum mengakhiri presentasinya.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, aktivis dakwah, dan pengurus pesantren se-Jabodetabek, dibuka langsung oleh Pimpinan Pesantren Husnayain, KH. Cholil Ridwan yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Pusat.

Dalam sambutannya Kiai Cholil menyatakan bahwa Umat Islam harus bersama-sama membendung wabah atau virus Sepilis yang menggerogoti akidah umat Islam, khususnya generasi muda kita. [mam/www.hidayatullah.com]

Waspadalah Saudaraku

Telah beberapa hari ini kita melihat banyak sekali isu-isu yang tersebar luas didunia maya tentang blog penghina Islam. tidak sedikit kaum muslim yang murtad akibat adanya blog tersebut. tidak sedikit juga kaum muslim yang murkaa terhadap blog tersebut. sampai pada akhirnya, banyak sekali group-group di FaceBook yang bernotaben group DAKWAH mengirim isu-isu tentang blog penghina Islam beserta nama dan alamat blog tersebut keseluruh membernya. lebih dari 1000 group yang bernotaben Islam mengirim informasi tersebut. banyak sekali dari setiap group tersebut yang membernya mencapai ribuan, puluhan ribu, dan bahkan mencapai ratusan ribu.

kami yakin, niat para ADMIN yang memberitakan isu tersebut sungguh mulia guna ummat Islam tahu bahwa kini muslim sedang dihina. dan kami berharap semoga semua itu menjadi amal ibadah yang baik di sisi Allah SWT.

banyak diantara kaum muslim yang membaca informasi tersebut. banyak diantara mereka yang hatinya penasaran dan ingin mencari tahu, " bagaimana bentuk dan berita blog penghina Islam tersebut". fakta membuktikan, lebih dari 10.000 kaum muslim yang membuka blog tersebut setiap harinya. ketika banyak ummat muslim membuka blog tersebut. banyak diantaranya yang murtad dan tidak sedikit pula yang murka terhadap blog tersebut. dilain sisi, justru sipembuat blog tersebut merasa senang dan bahagia, karena jurus blog tersebut sangat ampuh untuk meracuni kaum muslim. dan juga justru karena banyaknya yang membuka blog tersebut membuat sipembuat blog tersebut makin kebnjiran duit.

bayangkan, setiap klik yang membuka blog tersebut, ternyata menghasilkan duit buat sipembuat blog. seandainya, setiap pengunjung yang datang keblognya menghasilkan duit buat sipembuat blog rp,200,- saja. lebih dari 10.000 kaum muslim yang membuka blog tersebut, maka dapat ditaksirkan lebih dari Rp. 2000.000 ia hasilkan uang dalam sehari. itu baru dari Rp.200,- perklik. kalau seandainya lebih dari rp.200,- bahkan sampai ribuan justru akan menjadi mesin pencetak uang baginya tanpa dengan bekerja.
dan bahkan, justru semua itu adalah taktik yahudi untuk menghasilkan duit banyak yang semuanya itu akan dijadikan modal penghancuran bangsa Paletina sendiri melalui teori konfliknya.

lalu, apa yang harus kita lakukan..
apakah kita harus terdiam dan menerima kenytaan bagi para kader dakwah yang menerima penghinaan ini..

atau malah kita menikmati beritanya..

sedang setiap harinya banyak kaum muslim yang membuka blog tersebut yang justru malah mencelakakan kaum muslim tersendiri..

buat kalian para pecinta dakwah marilah kita renungi bersama. kini kita sedang terhina, kaum muslim telah terpancing, kini kita malah berdiam.. sedang banyak diantara kita yang hilang aqidah akibat blog tersebut..

tak ada gunanya kata "diam".. justru itu yang akan menjadi mudhorot bagi ummat islam.. jangan salahkan mereka kaum muslim.. tapi salahkanlah diri kita yang mengaku sebagai pecinta dakwah justru malah mendiamkan perbuatan tersebut.

tunjukkan kalu kalian pecinta dakwah.. yang 100% berjuang diagma Allah yang mulia ini..

oleh karena itu, saya sangat berharap dengan ini, kita selaku ummat muslim dapat memperkokoh kembali ukhuwah islamiyah yang sebenarnya. tanpa lagi memikirkan suku, ras, basis, beckgound, pendidikan, dan materinya seperti apa.

mari kita ambil hikmah dari semua kejadian ini untuk menyatukan ummat muslim yang sebenarnya. mari kita bersujud, berdoa dan berjihad karena Allah untuk menghancurkan segala penghinaan Islam dimuka bumi ini dengan sehancur-hancurnya.

oleh karena itu, satukan solideritas kita untuk melakukan:

-aksi sejuta ummat Islam diseluruh dunia untuk mengecam serta menuntut kepada pemerintah untuk memboikot seluruh situs maupun blog yang menghina Islam diseluruh dunia.

-menyerukan MUI untuk melakukan kebijakan kepada seluruh ummat Islam dilarang untuk mrmbuka situs-situs penghina Islam.

-meminta kepada seluruh ADMIN group bernotaben DAKWAH untuk tidak menyebar luaskan nama blog dan situs penghina ISLAM serta menyuruh kepada seluruh membernya untuk tidak membuka dan menyebarluaskan nama situs tersebut.

-menghapuskan situs porno yang berlebel Islam serta melakukan tindakan hukum kepada seluruh pembuat situs penghina Islam itu sendiri.

oleh karena itu, kami sangat berharap sekali kepada seluruh pihak, secinta, serta lembaga dakwah yang terkait untuk melakukan tindakan lebih lanjut KEPADA DUNIA INTERNASIONAL untuk mengecam dan menghancurkan sampah situs tersebut.

dan bergabunglah ke group SOLIDERITAS MUSLIM DUNIA MEMBOIKOT SITUS PENGHINA ISLAM DAN PORNO !!! sebagai aksi simpatik ummat muslim terhadap dunia INTERNASIONAL.

http://www.facebook.com/group.php?v=wall&ref=mf&gid=258132937273

salam ukhuwah..

(mohon untuk disebarkan informasi ini keseluruh masyarakat luas)