Minggu, September 06, 2009

Perbedaan Persepsi

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.
Jawab anak yang bungsu :
“Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih”.
“Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak”.
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :
“Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut”.

“Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup.”
“Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama”.
MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda.
Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita… pilihan ada di tangan anda.
‘Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa’

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

 
Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan isenangi teman dan tetangganya.
Pygmaliondikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.
* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, “Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.”
* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, “Kikir betul orang itu.” Tetapi Pygmalion berkata, “Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu”.
* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, “Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.”
Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.
Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.
Kawan-kawan Pygmalion berkata, “Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu.”
Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul.. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.
Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.
* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.
* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.
Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.
Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.
* Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.
Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.
Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.
Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, “Barangkali ia sedang mencoba membujuk,” atau kita mengomel, “Ah, hadiahnya cuma barang murah.” Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.
Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, “Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita.”
Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.
* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.
Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.
Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan.. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.
MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only…….. ….how nice!!!!

Alasan spiritual kenapa harus menikah

Kaitan zikir dengan pernikahan sangat memberikan Nampak yang begitu sinergi dalam tatanan berkeluarga baik efek atau dampak dunia maupun akhirat. Tahu bahwa tujuan pernikahan adalah meraih sakinah wamadah waramah dari sangmaha menyatu dua hati yang berbeda dalam membentuk keluarga penuh nuansa islamiah. Maka diperlukan banyak berzikir sehingga tujuan pernikahan dapat meraih keberkahaan. Serta menifestasi dari zikir memiliki banyak mengandung manfaat dan kepentingan dan kebutuhan manusia. Berikut ada beberap alasan spiritual antara lain:
  1. Latar belakang utama mengapa seorang mukmin menikah adalah: karena ia taat kepada Allah swt. Rasa cintanya seorang mukmun kepada Allah itu dibuktikan dengan taatnya kepada-Nya, di antaranya dengan menikah. Dengan demikian kalau tidak taat, tidak mungkin ia mau memilih untuk menikah. Cirri khas seorang mukmin itu adalah cinta, kemudian taat. Taat itulah pintu kemulian. Seorang mukmin itu menikah bukan asal menikah, tetapi didasarkan kepada cintanya kepada Allah swt. Kemudian dibuktikan dengan memilih wanita atau pria yang juga mencintai Allah. Cintanya kepada pasangannya itu nomor, dua, karena yang pertama ia terlebih dulu cinta kepada Allah baru yang kedua ia memilih saling mencintai.
Latar belakang cinta dari cinta adalah ia taat kepada Allah. Jelaslah bahwa menikah bukanlah semata-mata kerena status social, naluri dasar (basic instinct) atau agar biar dianggap manusia yang normal.  Jika seorang mukmin ditanya kenapa menikah? Maka ia dengan tegas menjawab “karena aku cinta kepada Allah dan karena aku taat kepada-Nya”.
  1. Latar belakang mengapa seorang mukmin menikah adalah; karena menikah adalah pintu kesucian. Orang mukmin itu harus senang yang suci, karena Allah Maha suci.
Demikian hal dengan menikah. Nikah adalah pintu kesucian untuk mendekatkan diri kepada yang maha suci. Mengapa menikah?  Karena nikah itu suci, itulah sebabnya mengapa kita memilih menikah. Ketika kita menikah, maka harus didasarkan kepada niat yang suci, kerana tujuannya untuk kesucian diri. Hal itu kita lakukan maka Allah akan mensucikan dosa-dosanya. Alangkah beruntungnya bagi mereka yang menikah. Dengan begitu berarti mereka sudah meraih ampunan dosa dan akan mendapat ganjaran yang tidak terhingga.
  1. Latar belakang utama mengapa seorang mukmin menikah adalah : karena menikah merupakan pintu kesucian horizontal. Suci untuk melakukan hubungannya (hubungan intim dengan sesame pasangan), bahkan mensucikan perbedaan-bedaan sifat dan sikap. Akhirnya muncul kesama demi kesaman dan suci dari sifat “tercela”. Oleh karena itu dengan menikah akan menjadi kita terpuji dan mulia. Dalam Al-quran  disebutkan bahwa Allah swt, memuji-muji orang yang menikah dan orang yang menjaga kemaluan dirinya. Bahkan Allah menjanjikan surge firdaus bagi mereka.
  2. Latar belakang utama mengapa seorang mukmin menikah adalah: karena menikah membuat suci mata dan suci kemaluan. Karena suci, mata menjadi indah memandang, kemaluan akan terjaga dan akhirnya akan meraih kehormatan.
  3. Latar belakang mengapa seorang mukmin menikah adalah: karena menikah itu halal. Cirri khas orang-orang yang beriman adalah sangat menyenangi yang halal. Bahakna mengistimewakan hal-hal yang halal. Menikah adalah halal. Sedangkan halal adalah pintu keridahaan Allahm Mengapa menikah? Jawabannya ya, karena halal. Dengan melakukan hal-hal yang dihalalkan, maka Allah akan Ridha.
  4. Latar belakang utama mengapa seorang mukmin menikah adalah: karena menikah itu halal, dan halal adalah pintu nikmat. Cirri khas orang beriman adalah senang yang halal. Ternyata sesuatu yang adalah nikmat. Bahagia sekali, sesuatu yang nikmat itu tidak diharamkan, tetapi malah dianjurkan untuk meraihnya. Dan itulah yang disebutkan menikah. Ia adalah nikmat yang halal,nikaat yang nyama untuk dinikmati. Tetapi juga ia adalah halal yang nikmat, halal yang mudah dan nyaman untuk dinikmati.
Dari uraian yang telah dibahas diatas dapat disimpulkan bahwa. Pertama, menikah adalah perintah Allah. Oleh Karena itu, jika kita menikah maka akan meraih kemuliaan. Dalam sebuah riwayat disebutkan: ‘sesungguhnya kalian telah meraih separuh dari nilai agama. Maka tugasmu setelah menikah adalah jagalah separuhnya lagi’. Beruntung sekali bagi mereka yang menikah. Kerena mereka berarti telah meraih kemuliaan seperuh dari agama. Dengan demikian, tentunya kita harus banyak bersyukur kepada Allah swt. Kedua, annikaahu baabus shafwah (menikah adalah pintu kesucian). Allah akan mensucikan orang-orang yang menikah hanya karena-Nya. Kemudian setelah itu, meraka diampuni dosa-dosa yang telah lampau, lalu mendapat ganjarannya tidak terhingga sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Quran : laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampuanan dan pahala yang besar. (QS.Al-Ahzab (33):35).
Menikah adalah salah satu jalan menuju kesucian, yakni terjaganya kehormatan dan kemulian kita. Dengan menikah maka kita akan menjadi suci mata, kemaluan, social dan suci dari berbagai macam penyakit yang mengerikan. Ketiga, menikah adalah pintu halal dengan demikian Allah akan menghalalkan , kerena kalimat-kalimat Allah diucapkan ketika ijab qabul atau saat menikah. Oleh karena itu, Allah akan ridha kepada orang yang melakukan hal-hal yang halal. Dan para mukmin tentun hanya mencari yang halal, kerana ia tahu bahwa halal itu adalah pintu keridahaan Allah swt.
Kemudian sulit rasanya untuk mencapai ketenangan dan kedamaian hidup, kecuali dengna menikah. Ada sesuatu yang kurang kalau belum menikah. Sekinah tidak bisa kita raih, kecuali harus melalui menikah. Jika menikah sudah kita lakukan, baru kita dapat meraih sakinah itu. Ada empat kunci penting dari sakinah itu. (1) cinta kepada Allah swt, (2) saling mencintai (yaitu saling mencintai di antara pasangan suami isteri dan juga di antara anggota keluarga lainnya), (3) mawaddah yaitu saling memuaskan dalam hubungan biologis, dan (4) saling kasih sayang.
Selanjutnya dalam surah Yasin ayat 56 disebutkan bahwa “mereka dan pasangannya akan Allah masukkan ke dalam surge di atas dipan-dipan yang indah” jadi nikah adalah salah syarat untuk masuk surga. 

Jurus-jurus Penangkal Zina

Berdasarkan dalil2 kuat yang relevan, akhirnya Abu Syuqqah menyimpulkan, “adanya pertemuan antara laki-laki dan wanita mungkin menyebabkan timbulnya sikap saling memandang antara mereka. [Namun] kejadian seperti itu tidak menjadi masalah, sepanjang pandang-memandang di antara mereka tidak didasarkan pada syahwat serta keduanya sama-sama berniat dan melaksanakan menahan pandangan.” (KW2: 112)

Fokuskan pada Penampilan Non-Seksual

Kondisi yang membolehkan kita memandang lawan-jenis adalah ketika tidak terkagum-kagum pada pesona seksual dan tidak memandangi aurat. Selama berada dalam kondisi ini, kita tidak dituntut untuk memalingkan muka (seperti Fadhal) atau pun diperintahkan untuk tidak melanjutkan pandangan (seperti Ali). Bahkan, bisa saja kita justru diberi kesempatan luas untuk bisa memandang lawan jenis.
Belum percaya? Liat aja hadits shahih berikut ini, yang mengisyaratkan bolehnya memandang lawan-jenis seraya mengagumi keahliannya atau sekurang-kurangnya menyaksikan penampilan non-seksualnya.
Dari ‘Aisyah r.a. dikatakan: Ketika itu adalah hari raya, dan pada waktu itu orang Habsyah sedang bermain tameng dan tombak. Entah aku yang meminta atau Nabi sendiri yang berkata kepadaku: ‘Apakah kamu ingin melihatnya?’ Aku jawab: ‘Ya.’ Maka aku disuruhnya berdiri di belakangnya [sehingga aku melihatnya]. (HR Bukhari)
Tuuuh… Nabi memberi kesempatan luas kepada Aisyah nyaksiin keterampilan orang Habsyah bermain sejata. Ternyata, tidak seperti kemolekan, dayatarik non-seksual lawan-jenis boleh dilihat dengan cukup leluasa.
Sekarang, berdasarkan dalil di atas, bisa kita petik sebuah hikmah: Supaya tidak terkagum-kagum pada dayatarik seksualnya, fokuskan pengamatan kita pada penampilan non-seksualnya apabila kita memandang lawan-jenis.
Penampilan non-seksual lawan-jenis yang dapat kita saksikan itu meliputi: kegesitan berolah-raga, kelogisan berargumentasi, kesopanan berbusana, keanggunan bersikap, keramah-tamahan berperilaku, keindahan berekspresi artistik, kelihaian berkomunikasi, … dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berpaling Bila Terpana oleh Kemolekan

Walau sudah berusaha fokuskan perhatian pada dayatarik non-seksual, bisa saja kita tiba2 terpesona pada kemolekan si lawan-jenis. Kalau terjadi begini, atau setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, kita diminta segera alihkan pandangan. Dalil yang melandasi seruan “alihkan pandangan” ini adalah sebagai berikut:
Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] yang [membangkitkan syahwat] tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR Muslim)
Makanya, kalau kau lelaki nyaksiin penampilan Siti Nurhaliza (atau penyanyi cantik lainnya), fokuskan pengamatan pada kehebatannya dalam bernyanyi dan bersopan-santun di pementasannya. Bila terpana pada kecantikan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain. Jika gejolak birahi sudah reda, boleh nonton kembali. Tapi, andai terpesona lagi pada dayatarik seksualnya, segeralah alihkan lagi pandangan ke arah lain…
Selama tidak terpana pada ketampanan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, perempuan juga boleh memandang wajah ustad Jefri Al-Buchori (atau mubalig pria lainnya) di majelis taklim. Fokuskan pengamatan pada kemampuannya dalam berdakwah. Setiap kali terpesona pada dayatarik seksualnya, cepat2lah alihkan pandangan ke arah lain…
Kau pun harus siap-sedia sering2 alihkan pandangan sewaktu bercakap-cakap ‘si dia’ seraya mengagumi pesona ‘kecantikan batiniah’ (inner beauty)-nya. Boleh2 aja sih kau menatap dia saat menyimak tutur-katanya, namun setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain sampai gejolak birahimu reda.
Malu ketahuan alihkan pandangan? Nevermind. Ingat, gejolak birahi itu manusiawi, sedangkan mengalihkan pandangan itu islami. Ngapain malu berperilaku islami?

Bagaimana Menjaga Pintu Perzinaan

Kau nggak malu berperilaku islami, kan? Bagus… Trus, seperti Aisyah dalam hadits Bukhari tadi, apakah kau ingin menyaksikan keahlian si lawan-jenis? Boleeeh… asalkan, sekali lagi kami ingatkan, alihkan pandangan setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya. Begitulah jurus “tundukkan pandangan” yang bisa kita maklumi sebagai upaya menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’. Jika kita membiarkan terjadinya ‘zina mata’ sewaktu memandang lawan-jenis, maka mungkin kita tergolong mendekati zina.
Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat [dengan syahwat], zinanya lidah adalah mengucapkan [dengan syahwat], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [pemenuhan nafsu syahwat]. …” (HR Bukhari & Muslim)
Rupanya, yang bisa kita anggap mendekati zina itu nggak cuman ‘zina mata’. ‘Zina lidah’ dan ‘zina hati’ pun dapat digolongkan mendekati zina.
Bahkan, di luar tiga macam ‘zina’ yang kami garisbawahi itu, masih ada ‘zina tangan’, ‘zina kaki’, dan ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’ yang mungkin tergolong mendekati zina pula. Namun, penyebutan tiga saja —di antara itu semua— kami pandang sudah memadai untuk menggambarkan bagaimana menjaga ‘pintu perzinaan’.
Kalau untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’, kita gunakan jurus “tundukkan pandangan”, apa jurus kita untuk mengatasi ‘zina lidah’ dan ‘zina hati’ (atau pun ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’)? Kau bisa nebak, kan?
Yup. Untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina lidah’, kita gunakan jurus “tundukkan tutur-kata”. Maksudnya, ketika lawan-jenis yang menyimak tutur-katamu terpesona pada ke-sexy-an suaramu, keraskan suaramu atau hentikan sajalah tutur-katamu. “Janganlah kau terlalu lembut bicara supaya [lawan-jenis] yang lemah hatinya tidak bangkit nafsu [syahwat]-nya.” (QS al-Ahzab [33]: 32) “Katakanlah yang baik-baik atau diam sajalah.” (al-hadits)
Dalam pengamatan kami, banyak muda-mudi (terutama wanita) yang kurang menyadari ke-sexy-an suaranya di telinga lawan-jenis. Karena itu, kami sarankan, mintalah penilaian dari beberapa sahabat lain-jenis mengenai suaramu. Kalau nggak sedikit orang menilai suaramu sexy, ubahlah gaya bicaramu. Kalau sulit mengubah, berlatihlah secara serius sampai berhasil. Bagaimanapun, gaya bicara bisa diubah. (Kami saksikan, banyak aktris Hollywood mampu menampilkan aneka gaya bicara. Di satu film terdengar sexy banget, di film lain kurang sexy, sesuai karakter di film2 itu.)
Adapun untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina hati’, kita gunakan jurus “tundukkan keinginan”. Maksudnya, ketika kau terpikat oleh dayatarik seksual lawan-jenis yang menarik perhatianmu, janganlah kau mengharap-harap kesenangan seksual dari dia. Selanjutnya, sebesar apa pun gairahmu, janganlah kau turuti keinginan nafsu syahwatmu ini. Kalau kau umbar nafsu ini, maka rusaklah kehormatan dirimu sendiri, sehingga kau “tergolong orang yang bodoh” (QS Yusuf [12]: 33).
Ketika kau kewalahan meredam nafsu syahwat, segera “alihkan perhatian” ke hal-hal lain yang bersifat non-seksual. Seandainya sinetron remaja Indonesia atau film musikal India di televisi sering membuat birahimu bergejolak, alihkan saluran ke tayangan lain. Umpamanya: sepakbola, berita politik, dialog bisnis, eksplorasi flora dan fauna, dan sebagainya. (Lebih baik lagi, matikan televisi lalu baca buku2 islami atau lakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.)
Dengan mengerahkan jurus2 penjagaan ‘pintu perzinaan’ sedemikian itu, insya’ Allah ‘pintu perzinaan’ kita selalu terjaga. Dengan kata lain, kita tidak mendekati zina.
Dengan jurus2 tadi, ‘darah-muda’ kita senantiasa terkendali ketika kita saling bergaul dan bertatap-muka dengan lawan-jenis, secara akrab sekalipun. Apalagi bila terawasi oleh orang lain yang cenderung mencegah perzinaan kita. (Ingat makna ‘bila terawasi’, kan? Kalo lupa, silakan baca lagi Bab 4.)
Emang sih, jurus2 tersebut tidak menjamin kita bebas dari godaan setan. Tapi, setiap kali pasukan iblis hendak masuk untuk menguasai diri kita, mereka bisa kita tendang jauh2 dengan jurus2 tadi.
Dengan demikian, menjauhlah bahaya kerusakan yang mengancam masuk melalui ‘pintu perzinaan’ yang bernama ‘perbauran’. Hasilnya, selamatlah kita di dunia dan akhirat. (Begitulah cara yang kami upayakan untuk memupus kekhawatiran Nabi terhadap perilaku kita dalam bertatap-muka dengan lawan-jenis.)

Katakan Cinta Kalau Memang Cinta

Sifat Munafik (Pribadi munafik) kerap kali tidak disadari oleh seseorang. Mereka tidak sadar kalau sebenarnya dalam dirinya telah memelihara tanaman penusnah yang sangat berbahaya dan membahayakan. Bukan hanya ini, tidak jarang mereka semakin hari semakin memupuk tanaman tersebut sehingga tumbuh dan berkembang.
Salah satu contoh dari hal diatas adalah berpura-pura mencintai lain jenis padahal dusta, bohong hanya dalam rangka ingin mewujudkan niat yang tersembunyi.  Bisa jadi memiliki niat yang kurang baik terhadap pasangan sehingga tertutupi kata dan kalimat manis yang diucapkannya sehingga pasangan pun meng-ya-kannya.
Tidak  jarang kalau kita tanyakan kepada sebagian orang yang kita kenal dengan pengakuannya mereka akan menjawab BUKAN atas dasar CINTA  melainkan harta, tahta atau rupa. sehingga kalau ketiga hal tersebut sudah terpenuhi, maka orang tersebut (subyek) akan langsung meninggalkan obyeknya, mujur kalau masih sempat mengucapkan selamat tinggal.
Pribadi Munafik tidak usah dipelihara. Hanya lantaran niat yang tidak benar, banyak orang menerlantarkan makna kesucian cinta. menyamaratakan makna demi tercapainya nafsu materialisnya. Alangkah lebih baiknya kalau kita memang ada rasa cinta katakan jangan dipendam. Karena cinta bukan untuk dipendam atau disembunyikan melainkan untuk dirasakan dan dijalani.
Ada hal yang harus kita ingat dalam kehidupan cinta, CINTA bukanlah sebuah permainan yang harus ada kalah menangnya. Masalah kalah menang dalam bercinta bukan permainan tetapi hiasan dari makna firman Allah, bahwa Allah menciptakan segala sesuatu selalu berpasang-pasangan. Ada suka ada duka, ada tangis ada tawa, begitu selanjutnya.
Jadi katakanlah cinta kalau memang cinta, jangan mengatasnamakan yang lain dengan cinta.  Berani mengatasnamakan yang lain dengan cinta, sama halnya dengan bersiap-siap menghadapi tangtangan hidup selanjutnya.

Taaruf dan pacaran islami: Mana yang lebih efektif?

Dalam “studi kasus” terhadap seseorang, supaya lebih mengenal dia, manakah yang lebih efektif: [1] perhatikan isi rumahnya, amati lingkungan pergaulannya, kenali latar belakang pendidikannya, telusuri bacaannya, cari keterangan dari saudara dan temannya, dan berdiskusi saat silaturahmi; ataukah [2] menjalin hubungan cinta yang mendalam dengan dia, yang mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan, dan kerinduan, di samping mengandung persiapan-persiapan untuk menempuh masa depan bersama, serta menyelinginya dengan tanda-tanda cinta yang manis dan makruf, seperti tukar-pikiran dan tukar-bantuan?
Nah, pengumpulan data pada cara nomor 1 rupanya menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara saja. Sedangkan pada cara nomor 2, ketiga metode tersebut digunakan pula, tetapi yang diutamakan adalah metode “partisipasi aktif” (interaksi yang mendalam). Dalam studi kasus, manakah yang lebih efektif: cara nomor 1 ataukah cara nomor 2?
Apabila Anda sudah mendalami metodologi penelitian kualitatif, tentulah Anda sudah mengerti dan sangat yakin bahwa cara nomor 2-lah yang lebih efektif untuk lebih mengenal seseorang yang diteliti. (Lihat, misalnya, buku karya Prof. Dr. S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif (Bandung: Tarsito, 1992), terutama Bab IV, “Metode Pengumpulan Data”.)
Cara nomor 1 (”perhatikan isi rumahnya ….”) tadi itu terdapat dalam model taaruf-pranikah ala Abu al-Ghifari. (Siapa dia, identitasnya tidak jelas.) Ia menguraikannya di bukunya, Pacaran yang Islami Adakah (Bandung: Mujahid Press, 2004), sub-bab III C. Model-model taaruf-pranikah lainnya, yang dikemukakan oleh sejumlah aktivis dakwah yang sepaham dengannya, tampaknya juga hanya menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara saja. Sampai saat ini, saya belum pernah menjumpai model taaruf-pranikah yang menganjurkan penggunaan metode “partisipasi-aktif” (interaksi yang mendalam).
Adapun cara nomor 2 (”menjalin hubungan cinta yang mendalam ….”) dikemukakan oleh Abdul Halim Abu Syuqqah (seorang ulama Ikhwanul Muslimin) dalam bukunya, Kebebasan Wanita, Jilid 5 (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), hlm. 75-77. Metode “partisipasi-aktif” (interaksi yang mendalam) ini tampak jelas pula dalam model percintaan pranikah ala Ibnu Hazm al-Andalusi, seorang ulama besar di Abad Pertengahan. Cara ini tersirat pula dalam model percintaan pranikah ala Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, seorang ulama besar yang tentu tak asing lagi bagi kita. Inilah model-model pacaran islami.
Jadi, untuk lebih mengenal si dia, pacaran islami itu lebih efektif daripada taaruf-pranikah.

Pacaran Islami

Halaman ini merupakan “bacaan wajib” bagi pembaca blog ini. Isinya berupa daftar link (taut), lengkap dengan keterangan seperlunya. Kami menyusunnya secara sistematis untuk mempermudah kita dalam mengkaji percintaan pranikah yang islami, sehat, dan SMART.

Apa yang dimaksud dengan “pacaran”?

Apakah Pacaran sesudah menikah lebih nikmat? Lebih nikmat daripada sebelum menikah? Tidak. “Pacaran sesudah menikah” Itu mustahil terjadi apabila kita kembalikan makna kata pacaran ke makna aslinya, yaitu persiapan sebelum menikah.
Inilah definisi “pacaran” yang baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Apakah pada orang yang pacaran, harus terdapat perilaku saling mengakui pasangan sebagai pacar? Begitukah definisi “pacaran” yang benar? 
Apakah pada orang yang pacaran, harus terdapat aktivitas seksual? “Haruskah saya berhubungan seksual dengan pacar saya?
Apa pun definisi atau pengertian Anda tentang “pacaran”, Kenali dan jalani pacaran yang islami!

Mengapa pacaran?

Karena Nabi Muhammad pun pernah pacaran dengan Khadijah, tetapi secara islami.
Supaya Siap Menikah menurut sudut pandang psikiatri dan agama
Karena ada 12 Alasan Mengapa Bercinta Sebelum Menikah menurut Abdul Halim Abu Syuqqah (ulama Ikhwanul Muslimin)
Halal-Haram Pacaran (Dalil Mana Yang Lebih Kuat?) Yang lebih kuat adalah yang menghalalkan pacaran. Kalau tak percaya, silakan periksa Bantahan terhadap Penentang Dalil Pacaran dan juga Hukum Pacaran dalam Islam
Karena sudah ditakdirkan, perlukah mencari jodoh? Walau sudah ditakdirkan Allah, Dia telah mempersilakan kita untuk berusaha supaya Dia mengubah takdir-Nya. Rasulullah pun telah mengajarkan doa istikharah yang isinya mengandung permohonan mengubah takdir-Nya.

Mengapa bukan sekadar taaruf?

Karena pada kenyataannya, pacaran tidaklah identik dengan “mendekati zina”, seperti Ciuman dengan Pacar
Karena ada yang memohon “Izinkan Aku Berzina”
Taaruf dan pacaran islami: Mana yang lebih efektif? Pada umumnya, pacaran islami itu lebih efektif. Kurang efektifnya taaruf itu dapat kita saksikan contohnya pada kasus Taaruf Unik yang lucu
Karena kita waspada, jangan-jangan… Awas! Taaruf praNikah = bid’ah sesat!!! Sejumlah konsep taaruf ternyata menetapkan aturan atau pembatasan yang bukan berasal dari Allah dan Rasul-Nya
Karena kita waspada pula, jangan-jangan… Taaruf, Sebuah Istilah yang Asal Keren? Pada kenyataannya, untuk pranikah, Islam tidak mensyariatkan taaruf. Yang diajarkan adalah tanazhur (menaruh perhatian), yang kita sebut sebagai pacaran islami.

Bagaimana cara mencegah/mengatasi masalah pacaran?

Kenali secermat-cermatnya apa Yang Sesungguhnya Diinginkan Cewek/Cowok
Gunakan Jurus-jurus penangkal zina supaya selamat dari “zina hati”, “zina mata”, “zina tangan”, dan sebagainya
Meskipun cinta itu misterius, ada sebuah Cara Praktis Mendeteksi Kesungguhan Cintanya
Hadapi dengan bijaksana kalau diancam oleh ortu atau kakak, “Kalau sampai ketahuan, awas kamu!

Apa saja kiat pacaran sehat?

Taaruf dengan ikhwan, perlu tanya apa sajakah? Tidak banyak. Hanya saja, bedakanlah antara apa yang perlu diketahui dan apa yang perlu ditanyakan!
Penuhi Tiga Syarat Utama Tumbuhnya Cinta Romantis: suasana kondusif, kepribadian cocok, getaran hati
Lakukan pada Saat-Saat Terbaik untuk PDKT: suasana kondusif. Lakukan pada Saat-Saat Terbaik untuk Pacaran: saat syetan “dibelenggu”
Gunakan Gaya Pacaran Yang Paling Efektif: menyimak (mendengarkan secara aktif/produktif). Untuk itu, terapkan 10 Kiat Menjadi Pendengar Yang Baik
Utamakan Aktivitas Terpenting Pacaran Islami, tanazhur (saling menaruh perhatian), bukan berduaan
Terapkan Kiat Menulis Surat Cinta Romantis seindah-indahnya
Manfaatkan Agen Cinta yang mendekatkan Anda dengan si dia

Bagaimana kalau kaum santri pacaran?

Bila Aktivis Dakwah Lakukan Pacaran, mereka bisa menjadi teladan bagi orang-orang awam 
Pacaran Islami ala Aktivis Tarbiyah alias ikhwan-akhwat ternyata sejalan dengan konsep pacaran islami di blog ini

Apa fatwa ulama yang berkaitan dengan pacaran?

Bolehkah laki-laki memandang perempuan? Boleh, asalkan memenuhi syarat
Bagaimana mengamalkan hadits-hadits tentang berduaan? Antara yang melarang dan membolehkan itu perlu disatukan

Nama anak laki-laki MUSLIM

Abbad Nailun Nabhan

Gender : Boy
English : The man who zealously worship and get the glory
Indonesian : Laki-laki yang tekun beribadah dan mendapatkan kemuliaan

Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
AbbadZealously worshipTekun beribadah
NailunGetMendapatkan
NabhanGloryKemuliaanz

Ahmad Ghozali Khairi

Gender : Boy
English : A good and admirable soldier
Indonesian : Prajurit yang terpuji dan memiliki kebaikan


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
AhmadAdmirableTerpuji
GhozaliSoldierPrajurit, Tentara
KhairiGoodBaik

Alim Rizqi Zuhdi

Gender : Boy
English : An humble and pleasure to give knowledge
Indonesian : Rendah hati dan suka memberi ilmu


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
AlimKnowledgeIlmu
RizqiGiveMemberi
ZuhdiHumbleRendah hati

Daffa Ibnu Hafidz

Gender : Boy
English : The son who takes care of the things and have self-defense
Indonesian : Anak laki-laki yang memelihara sesuatu dan memiliki pertahanan diri


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
DaffaHave self-defenseMemiliki pertahanan diri
IbnuSonAnak laki-laki
HafidzTake care of the thingsYang memelihara sesuatu

Dzakir Khafadi

Gender : Boy
English : The Qur'an reciter that have a strong memory
Indonesian : Penghafal Al-Qur'an yang memiliki daya ingat kuat


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
DzakirA Strong memoryDaya ingat kuat
KhafadiThe Qur'an reciterPenghafal Al-Qur'an

Hafidz Rafie Rabbani

Gender : Boy
English : Maintained a high position because of obeying Allah
Indonesian : Kedudukan tinggi yang terpelihara karena Allah semata


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
HafidzTake care of the thingsYang memelihara sesuatu
RafieHighTinggi
RabbaniObey to AllahPatuh kepada Allah

Aisha Alifa

Gender : Girl
English : Friendliness alive
Indonesian : Keramahtamahan yang hidup


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
AishaAliveHidup
AlifaFriendlinessKeramahtamahan

Zahra Almaira Rahman

Gender : Girl
English : The princess of affectionate flower
Indonesian : Putri (kerajaan) bunga yang penuh kasih


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
ZahraCheerfulBerseri-seri
AlmairaPrincessPutri raja
RahmanLoveKasih sayang















Abdu Ariqin Halim

Gender : Boy
English : A servant who did the good and gentle things
Indonesian : Seorang hamba yang berbudi baik dan lembut


Meaning of names by word
   
Names English Indonesian
AbduServantHamba
AriqinDo good thingsBaik Budi
HalimgentleLembut

















 

Kamis, September 03, 2009

Tantangan Gerakan Dakwah Masa Depan

6. Tantangan Gerakan Dakwah Masa Depan

Secara umum, tantangan Gerakan Dakwah Masa Depan sangat banyak dan kompleks. Paling tidak terdapat enam tantangan besar yang dihadapi Harokah Islamiyah Masa Depan. Keenam tantangan tersebut ialah :

1. Tantangan internal

Tantangan internal Gerakan Dakwah itu terdiri dari :

A. Kejumudan (kebekuan) berfiikir.

Hampir semua Gerakan Dakwah mengalami kejumudan sehingga terhentinya pembaruan kendati sudah melewati perjalanannya berpuluh-puluh tahun. Keberanian dan kemauan melakukan tajdid al-manhaj al-haroki al-fikri (pembaruan konsep pemikiran harokah) dan al-manhaj al-haroki al-‘amali (konsep aktivitas harokah), hampir tidak ada, khususnya terkait dengan masalah-masalah ijtihadiyah para pendirinya sejak puluhan tahun yang lalu. Akibatnya, Gerakan Dakwah tidak bisa menampung al-‘uqul al-kabiroh (pemikiran-pemikiran besar) – meminjam Istilah Dr. Yususf Al-Qardhawi - yang datang dari para aktivisnya sendiri, apalagi dari luar. Tajdid tersebut amat diperlukan agar terjadi proses penyempurnaan dan akselarasi dengan perkembangan dan kebutuhan dakwah masa kini. Tajdid juga berfungsi melurusakn penyimpangan amaliyah maidaniyah, khususnya bila memasuki lapangan politik praktis. Di samping itu, tajdid melahirkan pemikiran-pemikiran, konsep-konsep dan rumusan-rumusan baru yang kontekstual, moderen dan futuristik, namun tetap komitmen dengan asholah (orisinilitas)-nya. Di samping itu, tidak ada keberanian merumuskan dan mendesain ulang format, strategi, perencanaan, program dan target-target Gerakan Dakwah masa kini untuk menjawab berbagai tantangan zaman, sehingga Gerakan Dakwah mampu menjelaskan nilai-nilai Islam dalam bentuk amal, alternatif dan keteladanan. Akhirnya, yang menonjol di lapangan adalah seruan-seruan moral dan penjelasan-penjelasan nilai yang sifatnya baku dan berulang-ulang.

B. Model dan dan gaya kepemimpinan.

Rata-rata dalam parkateknya, model kepemimpinan Gerakan Dakwah adalah model masyayikh (kekiayan tradisionil), kendati dalam konsep dan teorinya meniru gaya kepemimpinan Rasulullah dan para Sahabat. Model kepemimpinan masyayikh tradisionil itu di antara cirinya ialah tidak ada yang berani mengkritik dan memprotes keputusan atau keinginan sang pemimpin, kendati nyata-nyata berlawanan dengan nilai-nilai Islam. Akhirnya, pemimpin diposisikan pada posisi yang berlebihan, dan bahkan kadangkala melebihi Nabi, atau di Indonesia dikenal dengan wali. Kurangnya keberanian dan kemauan membenahi model dan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan spirit Islam itu sendiri, seperti model masyayikh tradisonal, secara otomatis membuka peluang bagi para aktivis harokah untuk mengkultuskan pemimpin, jama’ah dan partai mereka. Pada waktu yang sama tidak akan pernah membuka peluang lahirnya kepemimpinan yang lebih baik dan lebih berkualitas dari sebelumnya.

C. Ta’sh-shub jama’i, qiyadi dan Hizbi (Fanatink pada jama’ah. Pemimpin dan partai).

Ta’sh-shub tersebut menjadi ancaman serius bagi Gerakan Dakwah. Sebab, secara syar’i, ta’ash-shub adalah perbuatan jahiliyah yang sangat dibenci. Secara fakta di lapangan, ta’ash-shub pada ketiga hal tersebut juga telah melahirkan persaingan dan perpecahan di kalngan umat, khususnya di kalangan antar aktivis Gerakan Dakwah yang berbeda nama dan payung. Dengan demikian, Gerakan Dakwah akan kehilangan banyak peluang Dakwah dan interaksi dengan berbagai lapisan masyarakat, termasuk antar sesama aktivis Gerakan Dakwah yang berbeda nama dan warna. Ini juga merupakan salah satu penyebab yang memperlambat perkembangan dan pertumbuhan Gerakan Dakwah itu sendiri.

D. Keenggenan menjadi al-‘unshur al-jaami’, ( faktor perekat) bagi kalangan Gerakan Dakwah lainnya, juga bagi umat Islam secara luas, dan bahkan ironisnya dalam kalangan jamaah sendiri. Di antara penyebabnya ialah suburnya penyakit ta’ash-shub jama’i, qiyadi dan hizbi (fanatik buta terhadap jama’ah, pemimpin dan partai) serta pemikiran pemikiran masing-masing Gerakan Dakwah, seperti yang disebutkan pada poin 3 di atas. Bahkan terkadang lahir sebuah pendapat dan sikap yang keliru seperti “right or wrong is my jama’ah, may leader and my party”. Ironisnya, dalam lapangan politik praktis seringkali berkoalisi dengan tokoh, atau partai atau kelompok yang nyata-nyata musuh Islam atau paling tidak tidak menyukai tegaknya Islam sebagai the way of life di negeri mereka tinggal.

E. Kelemahan mawarid basyariyyah (sumber daya manusia) dalam berbagai bidang ilmu.

Kelemahan SDM tersebut mengakibatkan terjadinya kelemahan ruhiyah (mental) dan uswah (keteladanan) sebagai syarat mutlak menjadi khoiru ummatin ukhrijat linnas (umat terbaik dan berkualitas tinggi yang tampil di tengah-tengah manusia) dalam mengemban missi khalifatullah yang akan memakmurkan kehidupan umat manusia di atas muka bumi melalui nilai-nilai Islam yang amat adil danmanusiawi.


2. Tantangan Sesama Gerakan Dakwah.

Kalau kita cermati problema dan masalah-masalah yang terjadi sesama Gerakan Dakwah maka kita akan menemukannya sebagai berikut :


A. Kurangnya kesiapan dan kemauan membangun komunikasi yang baik dan intensif sehingga terjadi proses ta’aruf (perkenalan), kemudian ditersuskan dengan tafahum (saling mengerti) dan kemudian ta’awun (tolong menolong) serta berlanjut dengan takaful (saling menopang) dengan harapan kemuidan bersinerji untuk menuju wihdatul harokah (kesatuan pergerakan).

B. Kurangnya kesiapan dan kemauan untuk mehamai dan menerapkan kaedah-kaedah ilmiyah dan amaliyah dalam menyikapi perbedaan baju harokah seperti :

i. Perbedaan dalam masalah furu’ (cabang) dan lapangan ijtihadiyah adalah suatu kenyataan yang sudah terjadi sejak zaman Sahabat dan mustahil dapat dihindarkan dan juga berfungsi sebagai fleksibelitas ajaran Islam dalam rangka kemudahan bagi umat Islam.

ii. Menerapkan prinsip washothiyyah (pertengahan) dan meninggalkan sikap ghuluw (berlebihan) dalam penerapan ajaran Islam.

iii. Tidak bersikap reaktif (menerima atau menolak tanpa dipelajari dengan baik) terhadap masalah-masalah ijtihadiyyah, karena kemungkinan benar dan juga kemungkinan salah.

iv. Tidak mau belajar dari para Sahabat Rasulullah dan ulama-ulama besar Islam sepanjang sejarah dalam memenej ikhtilaf (perbedaan) pendapat di antara mereka.

v. Fokus terhadap masalah-masalah besar yang sedang dihadapi umat Islam dan umat manusia hari ini.

vi. Bekerjasama dalam masalah yang disepakati dan bertoleransi dalam masalah yang belum disepakati.

vii. Yakin bahwa Al-Islam sebagai agama Allah untuk semua manusia tidak mungkin mampu ditegakkan oleh satu kelompok Gerakan Dakwah saja. Bekerjasa sama dalam menjalankan amar ma’ruf dan nahi ‘anilmunkar merupakan suatu kebutuhan lapangan. Sebab itu, bersatu dan bekerjasama dalam menjalankan dan memperjuangkan agama Allah merupakan tuntutan dan kewajiban dari Allah.

C. Kesiapan dan kemauan memahami dan menerapkan kaedah-kaedah ruhiyah (spiritualitas) dalam menghadapi perbedaan baju harokah. Di antaranya :

i. Membebaskan diri dari nafsu dan syahwat ujub (bangga) pada diri, jama’ah, kelompok, partai dan pemimpin.
ii. Membebaskan diri dari fanatisme terhadap jama’ah, partai, kelompok, pemimpin, mazhab, pemikiran dan pendapat para Imam/pemimpin.
iii. Menghindari selalu dalam diri sifat su-uzh-zhon (buruk sangka) terhadap sesama Muslim.
iv. Menghindari pembicaraan mencela, perbuatan dan sikap yang dapat menyakiti perasaan sesama Muslim.
v. Menghindari jidal (debat kusir) dan permusuhan terhadap sesama Muslim.
vi. Belajar berdialog denagn cara yang lebih baik.
vii. Tanamkan sifat dan sikap kasih sayang dan santun terhadap sesama Muslim.
viii. Selalu mendoakan kamum Muslimin agar mendapat hidayah dan ampunan Allah, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal, baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup.

3. Tantangan Para Tokoh Dakwah yang tidak atau belum tergabung dalam harokah.

Sebuah kenyataan dan fenomena menarik bahwa hampir di seluruh Dunia Islam selalu muncul tokoh-tokoh besar dakwah yang dalam menjalankan Dakwah Ilallah mengandalkan kemampuan dan kharismatik pribadi. Pengikut setia (anggota jama’ah) mereka sangat banyak. Pengaruh mereka di lapangan sangat terasa, termasuk dalam perubahan moral masyarakat. Kelebihan yang mereka miliki juga banyak, kendati kelemahan-kelemahannya juga tidak dapat dipungkiri karena disebabkan beramal secara infirodi (single fighter). Mereka harus dilihat sebagai asset umat yang berharga dan harus selalu berupaya menjalin silaturrahmi (komunikasi) yang baik dalam rangka menuju ta’aruf (berkenalan), tafahum (saling mengerti), ta’awun (kerjasama) dan selanjutnya takaful (saling menopang) serta berikutnya menuju tauhidul ummah (penyatuan potensi umat).

Secara umum, tantangan Harokah Islamiyah Masa Depan terhadap para tokoh Dakwah tersebut sama dengan yang dihadapi dengan sesama Gerakan Dakwah. Letak perbedaanya hanya pada struktur formal dan informal. Artinya, para tokoh Dakwah tersebut biasanya tidak memiliki struktur formal dan nizhom asasi (peraturan organisasi) sebagaimana Gerakan Dakwah lainnya. Kalupun ada hanya sebatas hubungan kuat antara seyekh dengan murid. Sikap yang dibangun juga sama dengan yang dibangun terhadap sesam Gerakan Dakwah yang terstruktur. Personal approache (pendekatan pribadi) insyaa Allah akan lebih banyak membantu.

Menikah Setelah Berpisah 16 Tahun

"Kalau sudah jodoh, tidak akan lari ke mana-mana," begitu pepatah yang sering kita dengar. Nah, pepatah ini sangat cocok untuk cerita berikut.

Steve Smith (42 tahun) asal Inggris dan Carmen Ruiz-Perez (42) dari Spanyol akhirnya bisa kembali bersama dan menikah juga, setelah berpisah selama 16 tahun!

Begini ceritanya. Enam belas tahun yang lalu, Steve dan Carmen bertemu dalam sebuah acara pertukaran pelajar di Brixham, Inggris. Keduanya pun saling jatuh cinta.

Namun, hubungan mereka berakhir ketika Carmen harus pindah ke Perancis untuk mengelola sebuah toko.

Beberapa tahun kemudian, Steve yang tidak bisa melupakan Carmen memutuskan untuk menyalakan kembali api cinta mereka. Maka, ia pun mengirim surat ke rumah ibu Carmen di Spanyol. Sayang sekali, surat itu kemudian terselip di belakang perapian rumah... .

Selama lebih dari sepuluh tahun, surat cinta dari Steve tak juga ditemukan. Hingga akhirnya, beberapa waktu yang lalu, rumah itu direnovasi. Surat tersebut ditemukan dan langsung diberikan ke empunya, Carmen.

Bagaimana komentar Carmen? "Ketika mendapatkan kembali surat itu, saya tidak segera menelepon Steve karena sangat grogi," ujarnya kepada koran setempat, Herald Express. "Saya bahkan hampir tidak meneleponnya sama sekali. Namun, saya tahu bahwa saya harus meneleponnya!"

Singkat cerita, Steve dan Carmen kembali saling berkomunikasi dan mereka memutuskan untuk bertemu kembali.

"Pertemuan kembali yang kami alami, seperti di film-film. Kami berlari menghampiri satu sama lain di bandara, kemudian saling memeluk dan mencium," ujar Steve.

Pasangan ini menikah pada Jumat, akhir pekan lalu. Selamat menempuh hidup baru, ya! Semoga selalu berbahagia...

Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran


Sebuah pengalaman yang menyentuh saya alami sendiri dua hari yang lalu. Kejujuran, yang merupakan "barang" langka di zaman sekarang, masih saya jumpai di dalam sosok seorang supir taksi sederhana.

Cerita berawal dari jadwal saya untuk berseminar dalam rangka undangan dari BCA Kanwil XI di Balikpapan, pada hari Rabu, 27 Mei 2009. Seminar dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 siang itu. Saya sudah tiba di sana dua jam sebelumnya. Saya berkesempatan bertemu dan meluangkan waktu bersama seorang teman, Bapak Boge. Beliau mengajak saya untuk makan siang di restoran miliknya, sebuah restoran ayam goreng terkenal, Boyolali. Saya langsung menyetujuinya.

Karena supir Pak Boge hanya mengantar beliau ke hotel tempat saya menginap, Hotel Menara Bahtera, dan langsung pergi mengurus kepentingan yang lain, kami pun pergi ke restoran dengan naik taksi. Jadwal seminar yang akan berlangsung tidak lama lagi, membuat saya harus langsung kembali ke hotel setelah makan siang, dan bersiap-siap.

Namun, saat hendak memulai seminar, saya baru menyadari, dompet saya hilang! Kepanikan melanda saya. Maklum, kartu identitas dan beberapa kartu kredit ada di dalamnya, dan tidak sedikit uang yang tersimpan di dalamnya. Staf keamanan hotel ikut membantu mencari, dan mencoba menghubungi supir taksi yang tadi mengantar saya ke restoran. Karena, siapa tahu dompet saya terjatuh di dalam taksi. Bahkan Pak Boge juga ikut membantu. Tak terkecuali Bapak Harijanto, Kakanwil BCA wilayah XI, langsung membantu memblokir kartu kredit BCA saya, untuk mejaga agar kartu kredit saya tidak disalahgunakan.

Dengan konsentrasi penuh pada topik yang saya bawakan, seminar pun berlangsung dengan seharusnya, lancar dan penuh semangat. Saat jeda istirahat, di dalam lubuk hati yang terdalam, tiba-tiba muncul perasaan yang mengatakan bahwa dompet saya akan kembali dalam keadaan utuh. Perasaan itu timbul begitu saja, yang sempat saya utarakan kepada asisten saya yang mendampingi waktu itu, David. Dan, memang benar itu terjadi!

Telah berulang kali saya buktikan, dengan keyakinan yang teguh, apa pun yang Anda harapkan, bisa terwujud! Supir taksi yang tadi mengantar saya dan Pak Boge ke restoran, sudah menunggu saya saat seminar selesai. Ia pun menyerahkan dompet saya, masih dalam keadaan utuh, tidak ada kekurangan apa pun.

Mengalirlah sebuah cerita yang menyentuh dari mulutnya. Katanya, seorang penumpang setelah saya, menemukan dompet itu dan langsung menyerahkan kepadanya. Si supir pun tanpa pikir panjang, datang ke tempat saya untuk mengembalikan dompet itu. Saya benar-benar merasa takjub dengan kejujuran yang dimiliki supir taksi, juga penumpang yang menemukan dompet tersebut.

Sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas sebuah kejujuran dan kebaikan yang telah dilakukannya, saya pun memberikan supir taksi itu sejumlah uang, juga kepada para staf kemanan yang telah membantu. Dengan harapan, semoga ke depannya, perbuatan baik akan selalu dilakukan.

Dari sini kita tahu, semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini tersambung dalam sebuah mata rantai. Apa yang selama ini selalu saya utarakan dalam seminar-seminar, bahwa sudah sepatutnya kita selalu berbuat baik, telah saya temukan contoh nyatanya. Saya telah mendapatkan pertolongan dari seorang supir taksi yang baik hati. Karena saya sadar, bisa saja dia mengaku tidak menemukan dompet saya, dan tidak mengembalikannya kepada saya. Atau, mungkinkah juga keyakinan saya yang begitu kuat, mendorong hal itu terjadi.

Apa pun teori di balik peristiwa ini, pastilah ada pembelajaran yang bisa kita ambil. Di mana, butuh kehati-hatian dalam menyimpan barang milik kita sendiri, menjaganya agar tidak hilang. Di mana sebuah kejujuran sangatlah indah untuk dilakukan dan patut dihargai. Dan, di mana kekuatan pikiran benar-benar bekerja saat Anda meyakini sesuatu hal dengan sungguh-sungguh. Dan ingatlah selalu, dengan senantiasa melakukan perbuatan baik dan membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan, Tuhan juga akan membantu kita dengan caraNya.

Salam sukses luar biasa,
Andrie Wongso

Kata Mutiara Golden

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.


Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.

Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.

Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.

Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.

Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.

Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?

Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.

Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.

Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.

Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.

Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.

Mario Teguh Golden Moment - Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.

Sahabat Indonesia yang super,

Yang sedang mengupayakan perubahan yang berdampak bagi peningkatan kualitas hidup Anda dan yang Anda cintai.

Berikut adalah sebuah MT Golden Moment yang saya tuliskan sebagai pembelaan kepada rekan-rekan kita yang menemui banyak kesulitan untuk berubah, bahkan untuk yang kecil dan yang penting bagi kehidupan mereka.

Marilah kita lebih berkasih sayang, dang mencoba mengerti mengapa sulit bagi sebagian orang untuk berubah.

Please kindly absorb and apply.

Mario Teguh Golden Moment
Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.
………..



Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.

Biarkanlah mereka memilih cara terbaik bagi kehidupan mereka sendiri,
karena adalah hak mereka juga untuk hidup dalam cara yang nyaman bagi mereka.

Mengertilah bahwa;

Berubah itu sangat sulit.

Janganlah paksa orang yang merasa sulit untuk berubah.

Sangat sulit untuk memaksa diri ini untuk melakukan perubahan,
bahkan yang kecil, walau pun untuk yang penting.

Lebih mudah untuk tidak berubah,
dan meneruskan hidup dalam kesulitan.

Maka,

Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.

Berkasih sayanglah.
Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.

Lebih mudah meneruskan apa adanya,
walau pun tidak mudah hidup dalam kesulitan.

Maka jangan ganggu dia yang sulit berubah,
walau pun itu untuk kebaikannya sendiri.

Biarkanlah dia mengutamakan yang mudah sekarang,
karena dia tidak keberatan dengan kesulitannya.

Berubah untuk kebaikan itu sulit,
lebih mudah untuk meneruskan kelemahan hidup.

Maka, lebih berkasih-sayang lah.

………..

Sahabat-sahabat saya yang bening hatinya,

Terima kasih atas kesediaan baik Anda untuk membaca Golden Moment di atas.

Semoga dengannya kita lebih berkasih sayang kepada saudara-saudara kita yang lebih mendahulukan keamanan dalam tidak bertindak, dan kenyamanan dalam keadaan yang mereka sudah biasa rasakan – walau pun tak henti mereka keluhkan.

Kita memiliki hak yang sama bagi keputusan-keputusan yang berdampak bagi kualitas kehidupan kita masing-masing.

Jika ada orang yang membenci keadaan buruknya dan memprotes kehidupan atas kelemahan hidupnya, tetapi menolak untuk memulai perubahan yang tulus bagi kebaikannya, kita harus tetap menghormati keptutusannya.

Dia mungkin tidak akan menghormati dirinya sendiri yang membenci keadaannya, tetapi tidak ikhlas melakukan yang diketahuinya baik untuk dilakukannya; tetapi dia saudara kita juga. Maka hormatilah keputusannya.

Jika ada orang yang secara tegas melambatkan diri dalam menjadikan dirinya bersegera bagi kebaikannya sendiri, kita harus menyiapkan kekuatan hatinya dengan kasih sayang kita, karena dia sebetulnya sedang memperkuat pelemahan hidupnya sendiri.

Apakah dia akan mengerti bahwa dia sendiri yang menjadi penyebab bagi kelemahan hidupnya?

Tidak. Itu sebabnya kita harus lebih berkasih sayang.

Berubah untuk kebaikan itu sulit, lebih mudah untuk meneruskan kelemahan hidup.
Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.

Maka,

Maka, lebih berkasih-sayang lah.
………..


Sahabat-sahabat saya yang terkasih,

Mohon disampaikan salam sayang untuk keluarga tercinta, dari Ibu Linna dan saya.

Terima kasih dan salam super,

Ciri-ciri Orang Sukses


Salah satu ciri orang sukses ialah mampu mendorong diri untuk mengambil tindakan selalu. Mereka dengan tekun berusaha sampai tujuannya tercapai. Mereka bisa terus menerus mengambil tindakan sehingga semakin hari semakin dekat dengan sukses. yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa mereka terus bertindak?

Ada tujuh hal yang bisa mendorong setiap orang mampu bertindak secara konsisten. Jika Anda memiliki ketujuh hal ini, maka Anda akan mampu terus menerus mendorong diri Anda untuk tetap bertindak. Apa saja ketujuh hal tersebut? Tidak sabar ya? Ini dia ketujuh hal pemicu motivasi Anda.

Ciri pertama ialah gairah yang menyala.
Gairah adalah gaya batin yang mendorong Anda untuk bertindak. Gairah seringkali dihubungkan dengan masalah seksual, karena gambaran gairah bisa dilihat pada gairah seksual. Bukankan hal yang konyol, seseorang sampai tega memperkosa. Ini akibat suatu gairah yang tidak tertahankan. Jika seandainya gairah bisa kita arahkan ke arah yang positif, maka kita bisa melakukan tindakan-tindakan positif yang luar biasa.

Ciri yang kedua adalah kepercayaan yang memberdayakan.
Apa bedanya kepercayaan orang sukses dengan orang yang gagal? Orang gagal memiliki kepercayaan yang membatasi dia untuk bertindak dan berpikir. Kepercayaan memang bisa membatasi tindakan, bahkan berpikir juga. Sementara orang yang sukses memiliki kepercayaan yang memberdayakan. Kepercayaan yang akan membuat dia bertindak dan berpikir besar, sehingga bisa menghasilkan hasil-hasil yang besar.

Ciri yang ketiga adalah strategi yang jitu.

Strategi ialah bagaimana kita menempatkan diri kita di dalam lingkungan sehingga akan menguntungkan diri kita. Strategi juga meliputi bagaimana kita mengorganisasikan sumber daya yang ada. Seperti seorang panglima perang, dia bisa mengorganisasikan pasukan, perbekalan, dan persenjataan untuk memenangkan perang. Inilah yang disebut dengan strategi perang.

Ciri yang keempat adalah nilai-nilai yang mengarahkan.
Nilai-nilai adalah sistem kepercayaan yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah. Nilai-nilai berguna untuk mengarahkan hidup kita, sehingga berjalan dengan mulus dan lancar sehingga memudahkannya untuk mencapai tujuan. Kejelasan nilai-nilai akan membuat hidup Anda begitu efektif karena sesuai dengan hal-hal yang Anda hadapi. Inilah mengapa Motivasi Islami muncul, agar kita berjalan meraih sukses disertai nilai-nilai islami.

Ciri yang kelima ialah energi yang melimpah.
Seperti sebuah kendaraan, tidak akan bisa bertindak jika tidak memiliki energi yang mencukupi. Oleh karena itu kita harus selalu mempersiapkan energi kita agar bisa tetap bertindak. Namun bukan hanya energi fisik, juga energi intelektual, dan energi spiritual. Semuanya diperlukan.

Ciri yang keenam adalah relasi yang harmonis.
Semua orang sukses, selalu dicirikan dengan kemampuan menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Orang yang sukses memiliki kemampuan mengembangkan simpati sesama, tidak peduli apa pun latar belakangnya. Rezeki sering datang melalui silaturahim.

Ciri yang ketujuh adalah komunikasi yang baik.
yang dimaksudkan bukan hanya cara berkomunikasi dengan sesama, tetapi juga cara berkomunikasi dengan diri sendiri. Berkomunikasi dengan sesama yang baik akan menghasilkan relasi yang harmonis. Sementara komunikasi dengan diri sendiri akan menentukan kualitas hidup kita. eBook Beautiful Mind adalah ebook yang membahas bagaimana cara berkomunikasi dengan diri sendiri yang menghasilkan sukses.

Adakah Anda memiliki ciri-ciri tersebut? Saya yakin Anda sudah memiliki ciri-ciri tersebut. Jika Anda ingin sukses, yang kita perlukan ialah belajar dan melatih diri untuk menyempurnakan ciri-ciri orang sukses melekat pada diri kita. Selamat belajar dan berlatih.

Jadilah Orang Sukses Sekarang Juga



Saya belum sukses! Mungkin ada yang protes. Bagaimana jadi orang sukses, justru saya membaca website ini karena ini sukses. Iya, jika Anda ingin sukses, jadilah orang sukses sekarang juga. Bagaimana bisa? Bingung? Tidak perlu bingung, silahkan baca kelanjutan artikel ini.

Begini, untuk menjadi orang sukses, Anda perlu tindakan bukan? Tetapi bukan sembarang tindakan. Tidak semua tindakan akan membawa kita kepada keberhasilan. Kita memerlukan tindakan sukses untuk menjadi sukses. Tindakan sukses hanya bisa dilakukan oleh orang sukses. Tapi saya belum sukses! OK.

Saat kita berpikir bahwa kita belum sukses, saat kita berpikir serba kekurangan, saat kita berpikir lemah, maka kita tidak akan pernah menghasilkan tindakan-tindakan yang berdaya. Bagaimana bisa, bagaimana kita akan melakukan tindakan hebat saat kita berpikir bahwa diri kita lemah. Kita akan bertindak hebat saat kita berpikir hebat. Kita akan melakukan tindakan-tindakan sukses saat kita berpikir sukses.

Jadi, artinya menjadi orang sukses ialah Anda harus memiliki pola pikir, mindset, atau paradigma orang sukses. Jika saat ini Anda merasa belum sukses, maka pikiran Anda jangan difokuskan pada saat ini, fokuslah pada masa depan, fokus pada kesuksesan Anda. Jika Anda melihat saat ini, Anda melihat diri Anda masih belum sukses, maka mindset yang muncul adalah mindset yang belum sukses.

Namun saat Anda melihat masa depan, saat Anda sudah menjadi orang sukses, maka Anda akan mulai memiliki pola pikir sukses. Menjadi orang sukses sekarang juga adalah rumus sukses inti. Paket ebook Beautiful Mind dibuat untuk menjadikan Anda memiliki pola pikir orang sukses.

Bahkan, untuk mengaplikasikan Hukum Daya Tarik (law of attraction) juga di awali dengan menjadi (be) orang sukses. Mungkin saat Anda membaca ebook atau buku law of attraction, dibahas dengan bahasa yang berbeda-beda, tetapi intinya langkah pertama ialah dengan cara menjadi (be), kemudian bertindak (do), dan memiliki (have). Atau disingkat dengan be do have.

Tapi sulit untuk menjadi orang sukses saat kita belum sukses dalam kenyataanya. Ok, saya sudah membuat video bagaimana cara menjadi (be) orang sukses. Kuncinya ialah dengan membangun rasa percaya diri terlebih dahulu. Jadi percaya diri memiliki peran penting dalam hukum daya tarik atau law of attraction

Seperti Pemain Golf

1173259_aruba_golf

Tahukah kamu bahwa meraih sukses seperti bermain golf? Ada beberapa tipe pemain golf, mulai dari yang gagal total sampai pegolf top seperti Tiger Wood. Filosofis tipe pemain golf ini bisa kita aplikasikan ke dalam keberhasilan dalam aspek lainnya seperti bisnis dan karir. Apa saja tipe pemain golf tersebut?

Inilah tipe-tipe pemain golf. Silahkan renungi, meski Anda bukan pemain golf, termasuk yang manakah Anda. Tipe-tipe ini mirip dengan kehidupan kita sehari-hari. Coba saja Anda bandingkan dengan bisnis, karir, atau aspek kehidupan Anda lainnya.

  1. Tipe pegolf yang suka mengatakan, “Saya akan meraih Hole in One.” Kapan? “Suatu saat.” Masalahnya, orang ini tidak pernah bermain golf. hanya ingin bermain golf.
  2. Tipe pegolf yang memukul bola entah ke arah mana. Meski pun lubang ada di sebelah utara, dia memukul kemana saja. Kadang ke timur, barat, selatan, dan sesekali, kebetulan, ke utara. Dia tidak tahu dimana letak lubang.
  3. Tipe pegolf yang memukul bola, tapi kadang sampai kadang tidak. Sering terlewat atau melenceng jauh. Dia tidak pernah meningkatkan kemampuannya.
  4. Tipe pegolf yang memiliki kemampuan memukul bola, tetapi dia sering menggunakan stick yang salah. Kadang untuk memukul bola dekat dia gunakan stick jauh atau sebaliknya. Dia tidak tahu stick yang mana yang tepat.
  5. Tipe pegolf yang tahu dimana letak lubang, fokus pada lubang, melakukan visualisasi sebelum memukul, memposisikan diri yang baik, kemampuannya prima, dan tentu saja menggunakan stich yang tepat. Ini adalah pegolf top seperti Tiger Wood.

Untuk tipe 1 sampai 4, mungkin Anda mengatakan saya mengada-ngada atau bercanda. Memang betul, keempat tipe pegolf tersebut adalah hasil fiksi saya. Namun tahukah Anda bahwa dalam aspek kehidupan lainnya banyak yang masuk ke salah satu kategori 1 sampai 4?

  1. Banyak orang yang ingin bisnis, tetapi hanya mengatakan ingin tanpa pernah mengambil tindakan ke arah keinginannya. Banyak orang seperti ini.
  2. Banyak orang yang ingin sukses, dia bertindak, tetapi tidak memiliki tujuan. Akhirnya tindakannya tidak mengarah ke arah tujuaanya karena dia tidak menetapkan tujuan. Tujuan itu harus ditetapkan, tertulis, dan spesifik. Anda sudah punya? Jika belum, artinya masuk ke tipe ini.
  3. Ini adalah orang yang mungkin sudah tahu tujuannya. Mau bertindak, tetapi tindakannya payah karena tidak pernah mengembangkan diri. Banyak orang yang bisnis, tetapi bisnisnya asal-asalan.
  4. Yang ini lebih baik, tetapi sering menggunakan alat yang salah. Dia tidak tahu alat, perangkat, maupun teknologi. Dia mungkin terampil, tetapi dia tidak menggunakan alat yang tepat.
  5. Dan inilah tipe ideal.

Apa inti dari artikel ini? Mimpi saja, tanpa tindakan, memang percuma (tipe 1). Namun, tindakan juga tidak akan banyak membantu jika tanpa tujuan yang jelas, keterampilan yang memadai, dan alat yang tepat (tipe 2-4). Tindakan yang akan membawa hasil hebat adalah tindakan dengan tujuan yang jelas, keterampilan yang memadai, dan alat yang tepat serta mindset yang benar. Lebih jelasnya, silahkan baca pada ebook gratis Great Action Formula.

Gempa di Bulan Ramadhan: Momentum untuk Bertobat dan Meningkatkan Amal Baik

1021431_dirt_crevice_2Gempa adalah salah satu tanda kekuasaan Allah di alam semesta. Ini merupakan bencana untuk mengingatkan, menakuti, atau menghukum umat manusia. Ketika terjadi gempa, manusia seharusnya mengingat akan kelemahan, ketidakmampuan, kekerdilan, dan ketidakberdayaannya di hadapan Allah. Mereka harus bersegera untuk berdoa dan memohon kepada Allah dengan penuh ketundukan agar Ia melenyapkan bencana dari mereka.

Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am:42-44)

Ketika terjadi gempa, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak beristighfar, berdoa, bersedekah, sebagaimana hal ini dianjurkan ketika terjadi gerhana matahari dan bulan:

Zakaria Al-Anshari berkata, “Setiap orang dianjurkan untuk berdoa dengan merendahkan diri ketika terjadi gempa, kilat, angin kencang, dan melaksanakan shalat di rumahnya, sebab ketika terjadi angin kencang, Rasulullah bersabda,
اللهم إني أسألك خيرها وخير ما فيها وخير ما أرسلت به ، وأعوذ بك من شرها وشر ما فيها وشر ما أرسلت به

(Ya Allah, aku meminta kebaikannya dan kebaikan di dalamnya dan kebaikan yang engkau kirim darinya, dan aku berlindung dari kejahatannya dan kejahatan di dalamnya dan kejahatan apa yang yang Engkau kirim di dalamnya) (HR. Muslim) (asnal mathalib, syarh raudh thalib. Tuhfatul Muhtaj)

Meski demikian, tidak ditemukan di dalam hadis Nabi akan disunahkannya mengucapkan zikir atau doa tertentu selama terjadinya gempa. Yang ada adalah kesunahan untuk berdoa memohon rahmat dan pertolongan Allah untuk melenyapkan bencana dari diri mereka.
Karena itu, yang mesti dilakukan ketika terjadinya gempa, gerhana, angin kencang dan banjir adalah bersegera untuk bertobat kepada Allah, tunduk berserah diri dan memperbanyak zikir dan istigfar, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,

فإذا رأيتم ذلك فافزعوا إلى ذكر الله ودعائه واستغفاره
Jika kalian melihatnya, bersegeralah untuk menyebut Allah, berdoa, dan beritigfar.

Selain itu, dianjurkan pula untuk mengasihi kaum fakir dan orang-orang miskin, memberikan sedekah kepada mereka, sebagaimana sabda Nabi,

ارحموا ترحموا
“Kasihilah niscaya engkau dikasihi (HR. Ahmad)

الراحمون يرحمهم الرحمن ، ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
“Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Yang Mahamengasihi (Allah SWT). Kasihilah mereka yang di bumi maka kalian akan dikasihi oleh yang di langit. (HR. Tirmidzi)

من لا يرحم لا يرحم
Siapa yang tidak mengasihi, dia tidak akan dikasihi (HR. Bukhari)

Namun perlu untuk diingat bahwa salah satu sebab keselamatan atas segala keburukan, pemimpin umat harus menyerukan pada kebenaran dan senantiasa beramar makruf nahi mungkar

Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (al-Hajj 41-40)

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-TAubah:71)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.” (QS. Ath-Thalaq:2-3)