Jumat, Juni 25, 2010

Berita dari Masjid Nabawi

Harap baca dengan seksama coba pahami dengan baik.ini penting disebarluaskan ke teman2 muslim yang lain bukan ancamannya tetapi kabarnya. yang sangat penting
Wallahu'alam bishawab.

-KESAKSIAN AYI T. NURHAYATI-
Assalamu'alaikum wr. wb
Ketiga kalinya saya menerima Email Berita dari
Masjid Nabawi ini.
Pada saat menerima Email 'Berita dari Masjid Nabawi' pertama
(kira-kira 2 tahun yll) saya tidak merespon
Surat tersebut, dan memang tidak ada kejadian luar biasa terjadi. Hanya pernah terjadi sekeluarga mengalami sakit yang sama silih berganti,itu terjadi hingga 2 - 3 kali.
(saya pikir ach sakit flu biasa)

Kemudian Berita dari Masjid Nabawi yang ke 2, saya terima sekitar Akhir tahun 2002 melalui sebuah milist dan kembali saya tidak merespon dengan baik email tersebut, bahkan mengkritisi Berita Dari Masjid Nabawi;percaya kepada surat itu bisa menjadi syirik karena baik dan buruk kejadian yang kita alami ada ditangan Allah SWT.

Kejadian aneh pertama terjadi : Adaorang yang mengumpat membaca coment saya. Dalam hati timbul tanda tanya : 'Wah hebat juga tuh Surat , baru dikomentari gitu aja udah diumpat dan diomeli orang yang nggak dikenal' beberapa waktu kemudian musibah finansial menimpa, saya kehilangan beberapa pekerjaan.dalam hati saya ragu, apa ini seperti yang disebutkan dalam
Berita dari Masjid Nabawi tsb, yakni :
'Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya'

malam ini saya menerima kembali Berita dari Masjid Nabawi yang ke 3.Saya baca dengan seksama berita tsb. Bagus juga isinya, mengajak pada kebaikan dan menjauhi kemungkaran.Kenapa tidak saya sampaikan kepada yang lain? Yang jelas merupakan amal yang baik telah menyampaikan berita ajakan kepada kebaikan, selebihnya Wallahualam.Allah- lah yang mengetahui segala kejadian.Semoga Berkah dan Rahmat Allah SWT senantiasa berlimpah kepada kita semua.

BERITA DARI MASJID NABAWI.BERITA PENTING.BERITA UNTUK UMMAT ISLAM DISELURUH DUNIA.

SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI SAUDI ARABIA :

'AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD
SAW' WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU DI MESJID NABAWI SAUDI ARABIA .

Pada malam tatkala hamba membaca Al'Quran di makam Rasulullah, dan Hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, 'didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya

2. Orang kaya yang mampu, tidak lagi menimbangkan rasa belas kasih kepada orang miskin.

3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan
tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka mampu melaksanakan.

4. Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT.

Demikian pesan Rasulullah kepada hamba,oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :

- Bersalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW.
- Janganlah bermalas-san sholat 5 waktu.
- Bershadaqoh dan berzakatlah segera, santuni anak yatim piatu.
- puasalah di bulan ramadhan dan jika mampu tunaikan ibadah haji.

PERHATIAN :
siapa yang membaca surat ini hendaklah menyalinnya,sampaikan pada orang lain yang beriman pada hari kiamat.Hari kiamat akan tiba dan batu bintang akan terbit, Al'Quran akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala, saat itulah manusia akan panik. akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa.

Barang siapa yang menyebarkan suratini 20 lembar dan disebarkan kepada teman/ rekan atau Masyarakat Islam sekitarnya, maka percayalah anda akan memperoleh setelah
dua minggu kemudian. Telah terbukti pada pengusaha diBandung , setelah membaca dan menyalinnya juga menyebarkan 20 lembar,dalam waktu 2 minggu kemudian, dia mendapat keuntungan yang luar biasa besarnya.

Sedang terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang
suratini, Dia mendapat musibah yang besar: kehilangan sesuatu
harta/benda yang sangat dicintai dan disayangi.Perlu diingat kalau sengaja tidak memberitahukan suratini kepada orang lain, maka tunggulah nasib yang akan anda alami, dan jangan menyesal bila mendapat bencana atau kerugian yang sangat besar.

Namun, jika Anda menyalin/mengcopyny dan menyebarkannya kepada orang lain,akan mendapatkan keuntungan besar,rezeki yang tiada disangka.

Surat ini ditulis S.T. STAVIA sejak itu surat menjelajah
dunia,dan akhirnya sampai kepada Anda.
Percayalah beberapa hari lagi suatu akan datang kepada Anda dan
keluarga,

KEJADIAN YANG TELAH TERBUKTI !
1. Tn.Mustafa mantan menteri Nasabah Malaysia,dipecat
dari jabatannya karena beliau lupa,kemudian ingat suratini, lalu beliau menyalinnya
dan Menyebarkannya sebanyak 20 lembar.
dilantik kembali menjadi menteri Kabinet.
2. Tn.Gojali mantan menteri Malaysia menerima surat
ini,
kemudian menyalinnya sebanyak 20 lembar dan
menyebarkannya,beberapa hari kemudian mendapat keuntungan yang luar biasa. Dengan kejadian tsb
sebagai bukti,saya sarankan agar Anda
tidak merahasiakannya,segeralah menyebarkannya untuk teman atau rekan
Anda.
Tunggu kabar baik dalam waktu dua minggu setelah Anda
menyebarkan. Allah SWT meridho'i niat baik Anda, selamat
bertugasdan berkarya.
Salam,
PENJAGA MAKAM RASULULLAH SAW

Rabu, Juni 09, 2010

Hidup Mulia dengan "Cinta"

Cinta adalah kekuatan
Yang Mampu Mengubah Duri Menjadi Mawar
Mengubah Cuka Menjadi Anggur
Mengubah Malang Menjadi Beruntung
Mengubah Sedih Menjadi Riang
.............................................
Mengubah Iblis Menjadi Malaikat
Mengubah Sakit Menjadi Sehat
Mengubah Kikir Menjadi Dermawan
Mengubah Kandang Menjadi Taman
Mengubah Penjara Jadi Istana


BAGI siapa saja yang pernah membaca novel, ataupun menonton film Ketika Cinta Bertasbih beberapa waktu lalu, tentu tidak akan asing lagi dengan puisi cinta di atas. Puisi tersebut menggambarkan betapa uniknya cinta. Untuk mendefinisikannya, sungguh sangat sukar. Kurang dan lebih, bait-bait tersebut telah menggambarkan akan hakekat cinta.

Ya, begitulah cinta. Ia mampu mengubah pandangan seseorang dari buruk menjadi baik, benci jadi sayang, sebagaimana terlukis dari bait-bait puisi di atas.

Dalam pandangan Islam, cinta adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada anak manusia. Firmannya, “Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah dan ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.” (surat Al-Imron: 14).

Karena cinta adalah penganugerahan, kita harus menyelaraskan ‘iramanya’ sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh sang-penganugerah cinta, yaitu Allah. kalau tidak, alih-alih cinta itu akan mengubah kandang menjadi taman, tapi justru ia akan membuat kita terpenjara dalam kandang itu sendiri.

Kisah perjalanan cinta keturunan pertama Nabiullah Adam a.s, Qobil, telah memberikan kita pelajaran yang sangat gamblang. Betapa cinta itu bisa mematikan mata hati. “Love is blind,” kata orang Inggris. Karena buta, akibatnya apapun atau siapapun, akan dianggap musuh, ketika mencoba menghalangi langkah-langkahnya dalam merengkuh pujaan hati.

Coba perhatikan, siapakah Habil itu? Beliau tidak lain adalah adik kandung dari Qobil sendiri. Tapi karena menganggap Habil sebagai hambatan bagi dirinya untuk menikah dengan kembarannya sendiri, yang secara fisik lebih memukau dari pada kembarannya Habil yang dijodohkan dengannya, maka, Habil akhirnya dimusnahkan dari permukaan bumi. Inilah kisah pembunuhan pertama Bani Adam, yang sebenarnya sempat dikhawatirkan oleh para Malaikat. Dan salah satu di antara penyebab terjadinya pembunuhan tersebut adalah masalah cinta.

Sekarang coba kita tarik permasalahan di atas dengan kontek kekinian. Sepertinya, problem cinta yang menimbulkan mafsadat macam Qobil, tengah merambat di sekitar kita. Cinta tidak lagi menjelma menjadi kekuatan yang mampu mengubah lawan menjadi kawan, kikir menjadi dermawan, dan selain sebagainya. Yang terjadi saat ini justru sebaliknya, cinta justru melahirkan permusuhan, kekikiran, kebobrokan moral, keangkuhan, dan lain-lain.

Lihatlah, bukankah wabah korupsi di negeri ini terjadi karena dilandasi rasa cinta terhadap harta yang salah (berlebihan)? Mereka (para koruptor) telah tergila-gila pada harta benda, sehingga mematikan mata hati mereka. Hak rakyat yang harusnya mereka nikmati, justru mandek di kantong mereka. Padahal jelas, perbuatan macam ini sangat tidak diperkenankan.

Terhadap kasus-kasus yang lain, seperti zina, perselingkuhan, suap, judi, mencuri, pun tidak lepas dari landasan yang serupa. Memang benar, ”love is blind”.

Tauladan Yusuf a.s

Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur segalanya, termasuk masalah cinta dengan begitu indah, sehingga, ia tidak menjerumuskan pemiliknya kepada kebinasaan, sebagaimana telah digambarkan di atas. Dalam Al-Quran, terdapat sosok suri tauladan bagi kita, yang mampu mengelola cintanya dengan benar, sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Beliau adalah Nabiullah Yusuf ‘Alaihissalam.

Dari sekian banyak kisah Nabi yang tertera dalam Al-Quran, kisah Nabi Yusuf merupakan kisah yang paling unik, sebab kisahnya memiliki ‘page’ tersendiri dalam Al-Quran, yang berbeda dengan para nabi yang lain. Tengoklah surat Yusuf, yang secara keseluruhan mengisahkan tentang beliau, mulai dari awal surat, hingga akhirnya. Hal ini tentu saja, karena di dalam diri beliau terkandung uswah hasanah, yang sangat penting, yang harus kita teladani. Dan salah satu di antara perilaku terpuji tersebut adalah tauladan cinta yang mengiringi perjalanan hidup beliau.

Yusuf adalah sosok pemuda yang elok rupanya, lagi berbudi pekerti luhur. Karena ketampanan parasnya ini, tak sedikit wanita yang tertarik untuk menaklukkan hatinya, tak terkecuali Zulaikha, istri majikan beliau. Namun, karena kesucian hatinya, dan kemurnian cintanya, sekuat apapun Zulaikha merayu, tetap beliau berpegang teguh untuk tidak mencemari kesucian cinta beliau.

Bahkan, pada puncaknya, Yusuf lebih memilih untuk dipenjara, dari pada harus mengikuti rayuan istri-istri pembesar saat itu. Ucap beliau yang diabadikan dalam Al-Quran, ”Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku cintai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Kau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk mengikuti ajakan mereka dan aku termasuk orang yang bodoh. (Yusuf : 33).

Pilihan hidup macam ini tidak serta merta menghinakan Nabi Yusuf. Yang terjadi justru sebaliknya, diliputi dengan kemuliaan dan keagungan. Dan itu terjadi, setelah para perempuan (yang pernah merayu beliau), mengakui kesalahan mereka di depan raja, dan memuji keteguhan hati Yusuf untuk tidak tunduk pada kehendak mereka.

Allah berfirman, ”Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), ”bagaimana keadaanmu ketika kalian menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?” Mereka berkata, ”Maha Sempurna Allah, kami tidak mengetahui keburukan dari dirinya.” istri Al-Aziz berkata, ”sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan dia termasuk orang yang benar” (Yusuf : 51)

Dan dari penjelasan para wanita ini, raja mengangkat yusuf menjadi salah satu pegawai di kerajaannya. Dia berkata, ”bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) ke padaku.” Ketika Raja telah bercakap-cakap dengannya, dia (raja) berkata, ”sungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya” (Yusuf : 54)

Subhanallah, lihatlah bukti sejarah, betapa cinta yang suci telah memberikan anugerah yang baik bagi perjalanan Yusuf. Cinta macam ini bukanlah cinta buta, yang mampu membutakan mata hati. Cinta model inilah yang telah melahirkan kekuatan, yang mampu mengubah kandang menjadi taman, penjara menjadi istana. Pertanyaannya, bagaimana membangun cinta yang demikian?

Cinta Suci, itu berhirarki

Cinta dalam Islam adalah salah satu syarat dari keimanan seorang. Tidaklah termasuk orang yang beriman, apa bila ia tidak memiliki rasa cinta, terlebih terhadap sesama mukmin. Sabda Rasulullah, ”Tidaklah beriman di antara kalian hingga mencintai saudaranya, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (Al-Hadits).

Terhadap harta, istri, keluarga, pun harus demikian. Namun, agar cinta tidak mengarahkan kita kepada kenistaan hidup, sebagaimana kasus-kasus di atas, maka cinta terhadap kesemuanya itu harus berada di bawah cinta kepada penganugerah cinta itu sendiri, yaitu Allah. Kenistaan tidak akan didapati, ketika cinta berjalan demikian.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa ada tiga hal yang bisa membuat seorang hamba akan merasakan manisnya keimanan, di antaranya adalah mencintai Allah di atas segalanya. Lengkapnya hadits tersebut berbunyi, ”Ada tiga hal, yang jika tiga hal itu ada pada seseorang, maka dia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu); Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; Mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah; Benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya, sebagaimana bencinya jika dicampakkan ke dalam api." (Muttafaq ‘alaih).

Hati-hati dari sepuluh perusak keIslaman kita !

Salah seorang ulama Ahlus Sunnah dari negeri Yaman, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Washabi, menulis dalam kitab beliau yang ringkas "Al-Qaulul Mufid fi Adillati At-Tauhid," sepuluh sebab yang menyebabkan batalnya keislaman seseorang. Tidak seperti batalnya jenis-jenis ibadah lain di dalam Islam yang tidak mengeluarkan seseorang dari agama, batalnya keislaman berakibat fatal kepada pelakunya di dunia dan di akhirat.

Sepuluh Pembatal Keislaman itu ialah:
1. Syirik
2. Murtad
3. Tidak mengkafirkan orang kafir
4. Meyakini kebenaran hukum thaghut
5. Membenci sunnah Rasul, meskipun diamalkan
6. Mengolok-ngolok agama
7. Sihir
8. Menolong orang kafir untuk memerangi kaum muslimin
9. Meyakini bolehnya keluar dari syariat Allah
10.Tidak mau mempelajari dan mengamalkan agama

Mari kita jadikan tulisan beliau sebagai bahan koreksi bagi kita semua, jangan sampai gara-gara kebodohan dan kelalaian kita selama ini keislaman kita sudah tidak lagi diakui Allah Ta’ala.